Prevalensi Kejadian Gingivitis Pada Anak Sekolah Dasar Usia 9-12 Tahun di SDN Biting 01 Daerah Agroindustri Arjasa Kabupaten Jember

Abstract

Jaringan periodontal merupakan jaringan pendukung rongga mulut yang mengelilingi gigi, berfungsi sebagai penyangga gigi yang terdiri atas gingiva, sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar. (Harapan et al, 2020). Terdapat 2 macam penyakit periodontal yang dapat terjadi yaitu, gingivitis dan periodontitis. Gingivitis merupakan suatu peradangan pada gingiva yang ditandai oleh kemerahan pada gingiva, bengkak dan adanya perdarahan pada gingiva. (Karim, 2013). Gingivitis dapat terjadi akibat kebersihan mulut yang kurang baik dengan adanya deposit plak dan kalkulus pada permukaan gigi, karies, ataupun tambalan gigi yang tidak tepat. (Sharva et al, 2014). Gingivitis tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi dapat pula terjadi pada anak-anak. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami oleh penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan/atau keluar bisul sebesar 14%. Berdasarkan riskesdas tahun 2013, gingivitis pada anak-anak usia dibawah 12 tahun ditemukan sebanyak 80% yang ditandai dengan maloklusi, gigi berjejal dan atau faktor hormonal. (Sriani, 2019). Prevalensi gingivitis pada anak-anak meningkat seiring dengan pertambahan usia hingga mencapai puncak pubertas. (Karim, 2013). Agroindustri merupakan suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, serta menyediakan jasa untuk kegiatan tersebut. (Suwandi, et al 2022). Terdapat berbagai macam perusahaan agroindustri di Kabupaten Jember, salah satunya ialah PT. Perkebunan Nusantara X (PTPN X) yang terletak dikecamatan Arjasa sebagai perusahaan penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Mayoritas pekerjaan masyarakat di daerah agroindustri kecamatan Arjasa adalah Petani, Buruh Tani, dan Buruh harian lepas. Kesejahteraan masyarakat tidak hanya dapat dilihat dari tingkat pendidikan, tetapi juga dilihat dari tingkat kesehatan. Ketika pengeluaran yang dikeluarkan untuk kesehatan semakin besar maka derajat kesehatan seseorang akan semakin baik yang kemudian berdampak pada kesejahteraan (Ndakularak et al, 2014). Berbagai upaya peningkatan kesejahteraan perlu dilakukan, dimulai dari peningkatan kesehatan pada anak-anak, termasuk kesehatan gigi dan mulutnya. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif observasional menggunakan desain Cross Sectional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk melihat suatu fenomena dalam populasi tertentu dan bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan masalah-masalah Kesehatan yang terjadi dimasyarakat. Sedangkan desain Cross Sectional merupakan penelitian yang mempelajari korelasi antara fakor resiko dengan efek secara serentak dalam satu waktu. (Masturoh dan Anggita. 2018). Dengan adanya penelitian ini, diharapakan dapat mengetahui Prevalensi gingivitis dan penyebab terjadinya gingivitis pada anak Sekolah Dasar usia 9-12 tahun di SDN Biting 01 Daerah Agroindustri Arjasa Jember. Menurut penelitian yang telah dilakukan, Prevalensi gingivitis berdasarkan keparahan paling banyak yaitu gingivitis ringan sebanyak 36,3 %, dan gingivitis sedang 40,9 %. Prevalensi gingivitis berdasarkan usia paling banyak dialami oleh usia 12 tahun dengan jumlah 30,3 %, sedangkan prevalensi gingivitis berdasarkan Jenis kelamin paling banyak dialami oleh laki-laki dengan jumlah 43,9 %. Etiologi terjadinya gingivitis pada penelitian ini paling banyak dipengaruhi oleh plak yang telah diukur dengan indeks plak.