Kelayakan Finansial dan Strategi Pengembangan Usaha Sapi Perah pada Kelompok Ternak Nedyo Rahayu di Desa Kresek Kabupaten Madiun

Abstract

Usaha sapi perah mempunyai peranan penting bagi peningkatan perekonomian dan pemenuhan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Usaha sapi perah yang dikembangkan salah satunya yaitu di kelompok ternak Nedyo Rahayu, yang berlokasi di Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Kondisi Desa Kresek baik dari segi lingkungan dan sumber daya alam memiliki potensi yang cocok untuk wilayah pengembangan usaha sapi perah sebab didukung poisisi desa yang berada di dataran tinggi dan masuk dalam wilayah lingkar wilis. Kelompok ternak Nedyo Rahayu dalam mengembangkan usaha sapi perah menjadi naungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun sejak tahun 2015. Sejak didirikan usaha sapi perah yang dijalankan kelompok ternak Nedyo Rahayu mengalami permasalahan modal usaha yang besar untuk biaya investasi dan biaya opersaional sehari-hari, pakan kosentrat menjadi pengeluaran opersional terbesar dan menjadi resiko penurunan produksi susu, setiap sapi perah produksi menghasilkan susu tidak sama jumlahnya, dan sering gagal IB (Inseminasi Buatan). Selain itu, susu segar yang dihasilkan kelompok berkualitas tinggi dan mempunyai banyak permintaan dari konsumen namun kelompok belum mempu memenuhi keseluruhan permintaan tersebut karena produksi susu terbatas. Berdasarkan pada keadaan usaha sapi perah yang dijalankan kelompok ternak Nedyo Rahayu maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kelayakan finansial usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu serta mengetahui strategi pengembangan usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu di Desa Kresek Kabupaten Madiun. Penentuan daerah penelitian dengan menggunakan purposive method pada kelompok ternak Nedyo Rahayu di Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun dengan waktu penelitian pengambilan data di lapang selama 2 bulan mulai November – Desember 2022 dan analisis data dilakukan 1 bulan pada Januari 2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yaitu moetode deskriptif analitis. Pengambilan sampel untuk tujuan penelitian pertama dengan total sampling dan tujuan kedua dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data primer dengan wawancara, observasi dan dokumentasi dan data sekunder menggunakan literatur terkait penelitian. Metode analisis data untuk menjawab tujuan pertama terkait kelayakan finansial usaha sapi perah dilakukan dengan kelayakan finansial menggunakan kriteria investasi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Interest (IRR), Net Benefit Cost Ratio( Net B/C), Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C), Provitability Ratio (PR), dan Payback Period (PP). Metode analisis data untuk menjawab tujuan kedua terkait strategi pengembangan usaha sapi perah dengan menggunakan analisis SWOT perhitungan IFAS dan EFAS dan penentuan strategi dengan matriks posisi kompetitif, matriks internal eksternal dan diagram analisis SWOT. Hasil perhitungan kelayakan finansial usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu berdasarkan kriteria investasi di dapatkan nilai NPV sebesar Rp 150.845.851, Net B/C sebesar 2,319, Gross B/C sebesar 1,068, IRR sebesar 27,517%, PR sebesar 2,228, dan PP diperoleh 4 tahun 3 bulan 12 hari pada tingkat suku bunga yang berlaku sebesar 6% dengan proyeksi selama 8 tahun usaha sapi perah. sehingga dapat disimpulkan berdasarkan perhitungan kelayakan finansial usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu memenuhi kriteria layak untuk dijalankan dan dilanjutkan. Usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu pada matriks posisi kompetitif relatif berada di poisis White Area (kuat-berpeluang), pada matriks internal eksternal usaha sapi perah berada posisi V pertumbuhan stabiliti dan pada diagram analisis SWOT berada di kudarna I, sehingga strategi pengembangan usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu menggunakan strategi strategi S-O (Strengths Opportunie). Strategi S-O usaha sapi perah pada kelompok ternak Nedyo Rahayu berupa meningkatkan skala usaha sapi perah yang dijalankan kelompok ternak, memperluas pemasaran susu sapi dan meningkatkan minat anggota kelompok pada pengolahan produk susu dengan memanfaatkan peran penyuluh dan pemerintah.