Penetapan Kadar Kafein Pada Berbagai Jenis Minuman Kopi Menggunakan Metode Skanometri

Abstract

Kafein merupakan sebuah senyawa alami yang berasal dari kelompok xantin dan berperan sebagai stimulan sistem saraf pusat, meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan aktivitas otak. Terdapat banyak metode yang telah digunakan untuk mendeteksi kafein tetapi beberapa metode tersebut memiliki kelemahan. Metode kolorimetri dapat menjadi metode alternatif untuk mendeteksi kafein. Kafein akan dideteksi menggunakan reagen natrium periodat, asam asetat dan 3-metil-2-benzotiazolinon (MBTH) pada lempeng sumuran mikro. Pengukuran penentuan dilakukan dengan mengukur perubahan warna yang dihasilkan (mean blue) menggunakan scanner komersial dan hasilnya dianalisis menggunakan program ImageJ. Karakterisasi metode analisis yang telah dilakukan meliputi linearitas dengan koefisien korelasi sebesar 0,9996. Nilai batas deteksi (LOD) dan batas kuantifikasi (LOQ) yang dihasilkan sebesar masing-masing 36,4773 ppm dan 110,5374 ppm. Hasil presisi standar 500 ppm adalah 1,157% dan pada sampel sebesar 1,197%. Untuk nilai akurasi, didapatkan nilai akurasi standar 500 ppm dan sampel masing-masing 99,914% dan 98,670%. Pada karakterisasi interferensi, metode akan terganggu dengan adanya asam tanat dengan perbandingan 1:4 dan asam klorogenat dengan perbandingan 1:2, 1:4 dan 1:8. Reagen yang digunakan pada penelitian ini tidak dapat digunakan setelah 180 menit jika disimpan pada suhu ruang dan setelah 2 hari jika disimpan pada suhu lemari es. Kemudian dilakukan perbandingan hasil pengukuran kadar kafein menggunakan spektrofotometri UV-Vis dimana hasil pengukuran kadar kafein dengan metode skanometri tidak berbeda bermakna yang ditunjukkan dengan nilai α lebih besar dari 0,005.