Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117305
Title: Pembentukan Kokristal Resveratrol menggunakan Metode Quench Cooling untuk Peningkatan Sifat Kelarutan
Authors: ZANATA, Putri Nuriyah
Keywords: RESVERATROL
KOKRISTAL
QUENCH COOLING
KELARUTAN
DISOLUSI
Issue Date: 18-Aug-2022
Publisher: Farmasi
Abstract: Resveratrol adalah senyawa fitoaleksin golongan polifenol yang diproduksi oleh tanaman. Resveratrol mempunyai aktivitas biologis antikanker, antidiabetes, antiobesitas, pengobatan penyakit kardiovaskular dan neurodegeneratif, antioksidan, serta antibakteri. Resveratrol mempunyai nilai kelarutan dalam air sebesar 0,03 g.L-1 dan lipofilitas Log Po/w sebesar 3,1 sehingga dalam Biopharmaceutical Classification System (BCS) digolongkan sebagai obat kelas 2, yaitu memiliki permeabilitas tinggi tetapi kelarutan yang rendah. Kelarutan mempengaruhi bioavailabilitas dari senyawa obat BCS kelas II. Bioavailabilitas resveratrol dibatasi oleh waktu paruh yang pendek, kelarutan yang buruk dan metabolisme yang cepat menyebabkan resveratrol sulit untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan. Oleh karena itu modifikasi sifat kelarutan resveratrol sangat diperlukan dalam rangka peningkatan bioavailabilitas dan efek terapeutiknya. Metode yang sering digunakan untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif obat adalah modifikasi kokristal. Kokristal adalah kristal yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang berbentuk padat pada suhu lingkungan dalam bentuk murninya. Kelebihan metode kokristalisasi yaitu tidak mempengaruhi aktivitas farmakologi zat aktif, dapat meningkatkan sifat fisika, dan memiliki potensi untuk diterapkan pada hampir semua bahan aktif obat. Metode quench cooling adalah metode pembentukan kokristal dengan cara bahan aktif dan koformer dipanaskan dan dilelehkan pada titik lelehnya kemudian didinginkan dengan suhu rendah menggunakan lemari pendingin. Metode quench cooling memiliki kelebihan dibandingkan metode solvent evaporation maupun grinding. Kelebihan metode quench cooling adalah tidak memerlukan pelarut organik sehingga meminimalisir kemungkinan adanya residu, prosedurnya relatif sederhana, tidak membutuhkan banyak bahan, dan waktu pengerjaan relatif cepat. Koformer adalah salah satu agen dalam pembentukan kokristal (selain bahan aktif) yang digabungkan dengan bahan aktif farmasi melalui interaksi ikatan nonkovalen. Syarat koformer adalah tidak beracun, tidak memiliki reaksi merugikan, dapat diterima secara farmasi, dan mudah larut dalam air. Pada penelitian ini menggunakan koformer asam dipikolinat dengan perbandingan stoikiometri 1:1 dengan resveratrol. Hasil penelitian pengembangan kokristal resveratrol-asam dipikolinat menggunakan metode quench cooling menunjukkan bahwa sampel membentuk padatan baru berupa kokristal. Pembentukan kokristal dikonfirmasi dengan hasil karakterisasi PXRD, DSC, dan FTIR. Pada difraktogram terlihat dua puncak baru pada posisi 2θ yaitu 14,33° dan 27,05°. Hasil termogram menunjukkan titik lebur dan entalpi peleburan berbeda dengan penyusunnya yaitu 225,5°C dengan nilai entalpi 82,365 J/g. pada spektra FTIR menunjukkan pergeseran gugus sehingga terdapat interaksi intermolekuler pada ikatan O-H dari resveratrol dan C=O dari asam dipikolinat yang membentuk ikatan hidrogen. Hasil pengujian kelarutan dan disolusi dari kokristal resveratrol-asam dipikolinat menunjukkan adanya peningkatan kelarutan dan disolusi dari bahan awal. Hasil analisis statistik menunjukkan pada penelitian uji kelarutan, AUC, dan nilai efisiensi disolusi memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05) dan mengalami distribusi normal (p>,0,05).
Description: Finalisasi oleh Taufik Tgl.20 Juli 2023
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117305
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Putri Nuriyah Zanata_182210101074.pdf1.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools