Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117212
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPURWANINGRUM, Vidyastuti-
dc.date.accessioned2023-07-12T22:31:54Z-
dc.date.available2023-07-12T22:31:54Z-
dc.date.issued2023-03-29-
dc.identifier.nim191610101012en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117212-
dc.descriptionFinalisasi repositori 13 Juli 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractIndonesia dalam waktu 50 tahun terakhir mengalami peningkatan jumlah lansia. Pada tahun 2021 tercatat terdapat 29,3 juta lansia atau 10,82 persen dari seluruh populasi yang ada di Indonesia dan akan terus mengalami peningkatan. Penuaan biasanya diasosiasikan dengan perubahan fisik, salah satunya perubahan pada rongga mulut dan bermanifestasi terhadap kehilangan gigi pada lansia. Kehilangan gigi umumnya dianggap hal yang wajar terjadi pada lansia. Kehilangan gigi ini dapat berdampak pada fungsi mastikasi, fungsi bicara, dan estetika penampilan wajah. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kehilangan gigi posterior terhadap kualitas hidup lansia. Penelitian menggunakan metode survei analitik cross-sectional dengan kuesioner OHIP-14 dengan 14 pertanyaan mengenai fungsi pengunyahan, estetika, dan bicara pada lansia di Panti Werdha Kabupaten Jember dengan yang mengalami kehilangan gigi posteriornya. Hasil data dianalisis dengan menggunakan SPSS dengan korelasi Spearmen dengan koefisien korelasi -.833. Results: Dari 74 responden lansia yang mengalami kehilangan gigi posterior di Panti Werdha didapatkan 27 lansia perempuan (36,5%) dan 47 lansia laki-laki (63,5%). Dengan kelompok usia lansia 60-69 berjumlah 38 lansia (51,3%), dan usia lansia ≥70 berjumlah 36 lansia (48,7%). Jumlah kehilangan gigi posterior yang sering terjadi adalah 13-16 gigi posterior dengan jumlah 42 lansia dengan kualitas hidup rendah 35 lansia (83,33%), kualitas hidup sedang 5 lansia (11,9%), dan kualitas hidup tinggi 2 lansia (4,76%). Analisis data yang dilakukan didapatkan koefisien korelasi -0.8335 yang termasuk kedalam korelasi yang kuat dan tanda negatif menunjukan bahwa semakin banyak kehilangan gigi posterior semakin rendah kualitas hidup lansia. Dari penelitian yang telah dilakukan jumlah kehilangan gigi posterior berhubungan dengan kualitas hidup pada lansia di Panti Jompo Kabupaten Jember.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. drg. Tecky Indriana, M.Kes. Dosen Pembimbing Pendamping : Dr. drg. Zahreni Hamzah, M.Sen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectGigi Posterioren_US
dc.subjectLansiaen_US
dc.subjectKehilangan Gigien_US
dc.titleHubungan Kehilangan Gigi Posterior terhadap Kualitas Hidup Lansia di Panti Werdha Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. drg. Tecky Indriana, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. drg. Zahreni Hamzah, M.S.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_juni_2023_13en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
NASKAH SKRIPSI REPOSITORY.pdf
  Until 2028-06-13
1.56 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools