Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116768
Title: Uji Degradasi Scaffold Hidroksiapatit Gipsum Puger (HAGP)–Pati Singkong (Manihot esculenta) Melalui Pelepasan Ion Fosfor Sebagai Bahan Bone graft
Authors: AMBAMI, Ican Frida
Keywords: Scaffold
Hidroksiapatit
Pati Singkong
Issue Date: 5-Apr-2023
Publisher: Fakultas Kedokteran Gigi
Abstract: Latar belakang: Kasus periodontitis dapat menyebabkan hilangnya dukungan pada rahang dan berkurangnya fungsi tulang alveolar. Sehingga diperlukan adanya sebuah perawatan untuk merekonstruksi dan mengembalikan fungsi tulang alveolar, salah satunya yaitu dengan bone graft. Dalam pengaplikasiannya, bone graft dikembangkan dalam bentuk scaffold. Scaffold yang ideal harus memiliki komposisi yang mirip dengan struktur penyusun tulang. Salah satu komponen penyusun tulang yaitu hidroksiapatit, sehingga hidroksiapatit dapat digunakan sebagai bahan scaffold. Pada penelitian ini menggunakan Hidroksiapatit Gipsum Puger (HAGP) sebagai bahan scaffold. Namun, sifat biomekanik serta sifat degradasi yang dimiliki oleh hidroksiapatit masih belum ideal untuk dijadikan sebagai scaffold. Oleh karena itu untuk membentuk scaffold yang ideal perlu dikombinasi dengan bahan biopolimer seperti pati singkong. Metode: Serbuk gipsum Puger diayak hingga ukuran partikel mencapai 50 µm. Diamonium Hidrogen Fosfat (DHP) ditimbang menggunakan timbangan mekanik untuk membuat larutan dengan konsentrasi 0,5 M. Serbuk gipsum ditimbang sebelum dicampur dengan larutan DHP. Larutan kemudian dipanaskan dalam microwave (prosedur hidrotermal) selama 30 menit. Gelatin padat diencerkan untuk menghasilkan gelatin cair. Hidroksiapatit dan pati singkong dicampur dengan gelatin kemudian dibekukan dan dikeringkan dengan teknik freeze-drying. Perancah HAGP diuji secara in vitro dalam Simulated body Fluid (SBF), yang serupa dengan cairan tubuh. Selama 7 hari, scaffold HAGP-Pati singkong direndam dalam SBF. Hasil: Kelompok sampel scaffold HAGP-pati singkong 100/0 memiliki nilai degradasi tertinggi, diikuti kelompok sampel scaffold 70/30 scaffold dan 50/50. Kesimpulan: Komposisi scaffold HAG)–pati singkong (Manihot esculenta) dengan perbandingan 50:50 (%b/b) memiliki kemampuan degradasi paling rendah.
Description: Finalisasi repositori 12 Juni 2023_Kurnadi
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116768
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Tugas Akhir Ican_watermark.pdf
  Until 2028-05-24
2.74 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools