Pengaruh Limbah Hasil Pengujian Beton sebagai Agregat Kasar pada Sifat-Sifat Beton Geopolymer

Abstract

Inovasi terbaru beton geopolymer tidak lagi memerlukan semen sebagai bahan pengikat proporsi beton. Semen dapat digantikan sepenuhnya oleh bahan yang kaya akan unsur alumina dan silika, contohnya seperti abu sekam padi, abu terbang, abu atau bahan lain yang kemudian direaksikan oleh larutan alkali aktivator untuk menghasilkan binder. Sehingga melalui cara diatas, beton geopolymer dapat memadat dan menghasilkan kuat tekan yang tinggi tanpa semen sebagai bahan pengikat. Penelitian ini akan menguji kuat tekan dan kuat tarik belah beton geopolymer yang menggunakan limbah hasil pengujian beton sebagai agregat kasar. Pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan limbah hasil pengujian beton pada beton geopolymer menggunakan fly ash kelas F, dimana limbah beton yang digunakan dengan variasi presentase 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Berdasarkan pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton diperoleh hasil bahwa kuat tekan beton mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya persentasi limbah beton yang digunakan. Semakin bertambah variasi persentase limbah beton yang ditambahkan, maka kuat tarik belah beton juga ikut menurun seiring dengan menurunnya kuat tekan beton. Kepadatan berat volume suatu beton mempengaruhi kuat tekan yang dihasilkan, dimana semakin padat berat volume suatu beton, maka semakin tinggi kuat tekan yang dihasilkan. Peningkatan kuat tekan beton geopolymer pada hasil pengujian lebih rendah dari perkiraan kuat tekan teoritis beton normal berdasarkan PBI 1971. Kuat tekan beton mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur beton. Kuat tekan beton mengalami peningkatan yang cukup besar sampai umur 14 hari.