Metode Simulasi Dinamika Molekul: Aplikasi Untuk Riset Material Nuklir

Abstract

Pengembangan Industri yang kuat dan mandiri suatu negara sangat berkaitan dengan pengembangan sains dan teknologi suatu bangsa. Namun demikian dukungan sains dan teknologi ini tidak cukup, yang lebih penting adalah dukungan sumber energi yang mampu menggerakkan pertumbuhan cepat industri itu sendiri. Sumber energi ini khususnya energi listrik sangat diperlukan untuk menjalankan industri berat (skala besar) seperti industri otomotif, elektronika dan sebagainya. Untuk Indonesia sumber energi listrik dewasa ini masih mengandalkan pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTPB (Panas Bumi). Seiring makin meningkatnya kebutuhan energi listrik sementara semakin sedikit persediaan sumber energi minyak bumi, batubara, gas, dan mengecilnya debit air sungai akibat perubahan iklim dunia dan kelestarian alam (yang kesemuanya merupakan sumber energi untuk pembangkit listrik), maka temuan-temuan baru perlu dilakukan untuk mendapatkan alternatif sumber energi pembangkit listrik. Beberapa alternatif baru sudah dikembangkan yaitu memanfaatkan sumber energi surya untuk PLTS (Tenaga Surya), energi gelombang untuk PLTG (Gelombang), energi angin untuk PLTA (Angin). Akan tetapi listrik yang dihasilkan masih jauh dari harapan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus bertambah. Negara-negara maju telah dikembangkan sumber energi listrik alternatif yang sangat melimpah dan sangat efisien yaitu PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) yang memanfaatkan panas hasil proses nuklir baik fisi inti/nuklir untuk memproduksi uap air pemutar generator listrik. Lepas dari isu lingkungan dan keselamatan reaktor, negara-negara barat dan beberapa negara menengah sekatrang ini terus mengembangkan PLTN dengan berbagai desain baru untuk memenuhi kebutuhan listriknya yang semakin meningkat pesat.