Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115851Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.author | RAFIF, Mohamad Andhika | - |
| dc.date.accessioned | 2023-05-04T06:58:00Z | - |
| dc.date.available | 2023-05-04T06:58:00Z | - |
| dc.date.issued | 2023-01-12 | - |
| dc.identifier.nim | 191910301133 | en_US |
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115851 | - |
| dc.description.abstract | Pertambahan jumlah penduduk yang terus menerus dalam suatu wilayah akan berdampak pada peningkatan pembangunan dan ketersediaan lahan akan mengalami penurunan dikarenakan kebutuhan lahan yang dijadikan sebagai tempat tinggal juga meningkat. Meningkatnya pembangunan dan berkurangnya ketersediaan lahan dapat menyebabkan terjadinya ahli fungsi lahan yang mengakibatkan terjadinya erosi, sehingga DAS akan terancam. DAS memiliki karakteristik yang dipengaruhi oleh kemiringan lereng dan panjang lereng, penggunaan lahan, tingkat bahaya erosi, dan jenis tanah. DAS Mayang sering mengalami banjir akibat berkurangnya jumlah resapan air pada tanah. tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat perubahan kondisi tata guna lahan dan menentukan kecamatan yang memiliki luasan lahan dengan tingkat keritisan di DAS Mayang, dengan metode analisis spasial yang digunakan yaitu metode skoring dengan teknik (Overlay) yang telah diklasifikasikan beberapa parameter dengan bantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) sesuai pada (PDASHL, 2018). Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang dibagi menjadi dua klasifikasi, data spasial dan data non spasial. Lahan dapat dikatakan kritis apabila terindikasi berada di tingkatan “kritis” dan “sangat kritis”. Sedangkan lahan dikatakan sehat apabila terindikasi di tingkatan “tidak kritis” dan “potensial kritis”. Analisis dilakukan pada lahan dengan kriteria “kritis” dan “sangat kritis” dengan tujuan untuk mengetahui faktor yang memiliki tingkat kerusakan paling besar. Hasil analisis pada tahun 2021 meliputi kecamatan ledokombo, mumbulsari dan silo sedangkan pada tahun 2011 meliputi kecamatan silo, ledokombo, dan tempurejo dengan tingkat kekritisan pada tahun 2011 dan 2021 telah mengalami banyak perubahan, dengan bertambahnya jumlah pemukiman dan perkebunan pada tahun 2021 dan menurunnya jumlah sawah pada tahun 2011, sehingga tingkat bahaya erosi dengan klasifikasi “sangat berat” pada tahun 2021 meningkat 4,62% akibat adanya perubahan tata guna lahan da viii kecamatan tempurejo pada tahun 2011 memiliki luasan lahan dengan tingkat kekritisan ‘sangat kritis’ paling besar diantara kecamatan lainnnya, yaitu tingkat kekritisan ‘sangat kritis’ sebesar 108,28 hektar atau 0,11%. sedangkan kecamatan silo pada tahun 2021 memiliki luasan lahan dengan tingkat kekritisan ‘kritis’ paling besar diantara kecamatan lainnnya, yaitu tingkat kekritisan ‘kritis’ sebesar 7415,20 hektar atau 6,25%. | en_US |
| dc.description.sponsorship | Dr. Ir. Entin Hidayah, M.U.M Saifurridzal, S.T., M.Eng | en_US |
| dc.language.iso | other | en_US |
| dc.publisher | Fakultas Teknik | en_US |
| dc.subject | TINGKAT KEKRITISAN | en_US |
| dc.subject | TATA GUNA LAHAN | en_US |
| dc.title | Pengaruh Tingkat Kekritisan Perubahan Tata Guna Lahan Menggunakan Sig di Das Mayang Kabupaten Jember | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| dc.identifier.prodi | S1 Teknik Sipil | en_US |
| dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Ir. Entin Hidayah, M.U.M | en_US |
| dc.identifier.pembimbing2 | Saifurridzal, S.T., M.Eng | en_US |
| dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 4 Mei 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |
| Appears in Collections: | UT-Faculty of Engineering | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 191910301133_Mohamad Andhika Rafif_Repository.pdf Until 2028-01-12 | 2.35 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools