Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle 7E Berbasis Phet Simulation terhadap Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Fisika Siswa Sma Pokok Bahasan Elastisitas dan Hukum Hooke

Abstract

Peran guru sangat diperlukan dalam menggunakan model, media, dan strategi pembelajaran yang menarik dan bervariasi untuk menjadikan suasana kelas hidup dan menumbuhkan semangat peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara guru fisika di SMAN 1 Prambon diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran fisika menggunakan metode ceramah dan latihan soal saja. Selain itu, kegiatan praktikum fisika jarang dilakukan karena alat yang dimiliki terbatas, dan ketidaksiapan guru dalam menggunakan laboratorium yang sudah ada. Model pembelajaran learning cycle 7E ini siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Keterbatasan alat laboratorium dapat diatasi dengan menggunakan media PhET Simulation. Tujuan penelitian ini ada tiga, pertama adalah mengkaji pengaruh penerapan model learning cycle 7E berbasis PhET Simulation terhadap hasil belajar fisika pokok bahasan elastisitas dan hukum hooke siswa SMA. Tujuan kedua adalah mengkaji pengaruh penerapan model learning cycle 7E berbasis PhET Simulation terhadap keterampilan proses sains siswa pokok bahasan elastisitas dan hukum hooke. Tujuan ketiga yaitu mendeskripsikan respon siswa setelah penggunaan model learning cycle 7E berbasis PhET Simulation pokok bahasan elastisitas dan hukum hooke. Jenis penelitian ini adalah True experimental yang dilakukan pada semester ganjil di SMAN 1 Prambon. Desain penelitian ini yaitu pretest-posttest control group design. Sampel ditentukan menggunakan uji homogenitas dengan menggunakan cluster random sampling dan diperoleh hasil yaitu kelas XI-MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI-MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes berupa pretest dan posttest pada kedua kelas.Sedangkan data keterampilan proses sains diperoleh dari lembar observasi dari kedua kelas. Data respon siswa diperoleh dari nilai angket respon siswa pada kelas eksperimen. Metode analisis data menggunakan uji Independent Sample T-Test untuk data yang terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney U-Test untuk data yang tidak terdistribusi normal dengan bantuan SPSS 23. Hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan model learning cycle 7E berbasis PhET Simulation terhadap hasil belajar menggunakan pretest dan posttest diperoleh perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai rata-rata hasil belajar posttest kelas eksperimen lebih tingi daripada kelas kontrol yaitu sebesar 70 > 47. Hasil analisis data hasil belajar siswa menggunakan uji Independent Sample T-Test diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,000 ≤ 0,05. Berdasarkan pada dasar pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh signifikan model pembelajaran learning cycle 7E berbasis PhET Simulation terhadap hasil belajar fisika siswa. Hasil penelitian mengenai pengaruh penerapan model learning cycle 7E berbasis PhET Simulation terhadap keterampilan proses sains dengan menggunakan lembar observasi. Nilai presentase rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 74,68% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 59,52%. Hasil analisis data keterampilan proses sains menggunakan uji Mann-Whitney U-Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,004 ≤ 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan model pembelajaran learning cycle 7E berbasis PhET Simulation terhadap keterampilan proses sains. Hasil penelitian terkait respon siswa setelah penggunaan model learning cycle 7E berbasis PhET Simulation menggunakan angket respon di kelas eksperimen. Berdasarkan hasil data diperoleh presentase rata-rata respon sebesar 82,06% dengan kriteria sangat baik. Hasil tersebut membuktikan ketertarikan dan kemudahan siswa dalam menggunakan PhET Simulation untuk kegiatan praktikum yang dapat meningkatkan antusian belajar dalam pembelajaran fisika.