Profil Metabolomik Tanaman Obat Tropis di Taman Nasional Meru Betiri (Tnmb) melalui Analisis Gc-ms serta Pemanfaatanya sebagai Book Chapter

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman tanaman obat yang berlimpah yakni sekitar 25.000 sampai 30.000 jenis. Salah satu lokasi tanaman obat terbesar adalah Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang terletak di Kabupaten Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur. Tanaman obat yang teridentifikasi di TNMB sebanyak 79 famili yang tersebar dalam 242 spesies. Namun, masyarakat TNMB hanya memanfaatkan 77 jenis tanaman obat, sehingga banyak jenis tumbuhan obat di TNMB yang belum dimanfaatkan secara optimal, salah satunya tanaman obat yang berhabitus pohon dengan jumlah terbanyak yakni 113 jenis. Habitus pohon memiliki ukuran besar dan tinggi serta belum banyak tanaman obat yang dieksplor. Adanya pemetaan profil metabolit dari kelompok tanaman obat di TNMB dapat mengoptimalkan pemanfaataan tanaman obat serta menjadi dasar penelitian empiris untuk ditemukannya coproduct lain yang bersifat potensial sebagai penanda dalam metabolit tanaman obat. Salah satunya dengan mempelajari kompleksitas metabolit menggunakan analisis metabolomik. Penelitian ini menggunakan 3 famili tanaman obat yaitu (1) Anacardiaceae dengan jenis pohon rau (D. mangiferum), kluncing (S. pinnata), dan jambu monyet (A. occidentale); (2) Moraceae, dengan jenis pohon serut (S. asper), awar-awar (F. septica), dan gondang putih (F. variegata); dan (3) Sterculiaceae dengan jenis pohon timo (K. hospita), sriwil kutil (S. campanulata) dan kepuh (S. foetida). Tanaman obat diambil bagian daun untuk dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi metanol. Sampel dilakukan uji GC-MS (Gas Chromatography- Mass Spectrometry) untuk mengetahui komponen profil metabolit selanjutnya dilakukan data processing menggunakan MetaboAnalyst 5.0 meliputi analisis PCA dan PLS-DA. Tujuan kedua analisis untuk mengetahui pengelompokan senyawa determinan dari masing-masing famili sebagai biomarker metabolit penanda potensial famili tanaman obat di TNMB. Profil metabolit tanaman obat berdasarkan uji GC-MS menunjukkan bahwa famili Anacardiaceae memiliki rata jumlah 36 metabolit, famili Moraceae memiliki rata jumlah 37 metabolit, dan famili Sterculiaceae memiliki rata jumlah 31 metabolit. Umumnya setiap daun memiliki metabolit primer meliputi alkohol, asam lemak, asam malat, asam asetat, asam suksinat, protein dan organik lainnya, sedangkan metabolit sekunder meliputi kelompok fenolik, terpenoid, dan alkaloid. Berdasarkan analisis Principal Component Analysis (PCA) dalam website MetaboAnalyst 5.0 mengelompokkan tanaman obat secara standart terdapat 38 peak senyawa dengan jumlah persentase 52% metabolit primer dan 48% metabolit sekunder. Senyawa metabolit potensial sebagai penanda (biomarker) tanaman obat berdasarkan website MetaboAnalyst 5.0 memiliki nilai intensitas tertinggi yang menunjukkan nilai Variable Importance in Projection (VIP > 1,5). Famili Anacardiaceae memiliki biomarker flavonoid (1,82) serta famili Sterculiaceae memiliki biomarker fenilpropanoid (1,75) dan glisin (1,65). Publikasi hasil penelitian ini berupa Book chapter. Kelayakan produk book chapter ditentukan melalui uji validasi oleh 4 validator yakni validator ahli materi, validator ahli media, dan 2 pengguna. Book chapter dengan judul “Profil Metabolomik Tanaman Obat Tropis Di Taman Nasional Meru Betiri Melalui Analisis GC-MS” termasuk dalam kategori sangat layak untuk dijadikan bahan bacaan