Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115204
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | DARWEN, A.A | - |
dc.date.accessioned | 2023-04-13T02:32:41Z | - |
dc.date.available | 2023-04-13T02:32:41Z | - |
dc.date.issued | 2019-07-26 | - |
dc.identifier.nim | 130210302093 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115204 | - |
dc.description.abstract | Banyuwangi, sebuah kabupaten yang terletak di ujung pulau Jawa, memiliki luas 5.782,50 km2 yang juga menjadi kabupaten terluas di Jawa Timur juga di pulau Jawa. Wilayah Banyuwangi merupakan wilayah penghubung antara pulau Jawa dengan Bali. Penduduk Banyuwangi sebagian besar suku Jawa dan Madura terdapat pula suku Bali dan warga negara Indonesia keturunan Cina sebagai penduduk minoritas. Suku Jawa di Banyuwangi terdiri dari suku Jawa dan Masyarakat Using yang merupakan keturunan dari Kerajaan Blambangan masa Majapahit. Banyuwangi sebagai wilayah lintas budaya antar pulau Jawa dengan pulau Bali, memiliki sejuta tradisi yang menjadi kekayaan kulturalnya. Salah satunya Seni Gandrung sebagai salah satu entitas budaya Using dalam bentuk seni tari yang merefleksikan akulturasi budaya Bali dan Jawa serta kultur masyarakatnya. Kesenian Gandrung merupakan salah satu lambang dan bukti dari sisa perkembangan seni budaya dari kehidupan keraton Blambangan.Tari ini kemudian tumbuh dan berkembang menjadi tarian yang popular serta menjadi identitas tersendiri bagi suku Using serta Kabupaten Banyuwangi. Alasan dipilihanya penari pria berpakaian wanita tidak terlepas dari pemberbandingan evolusi yang terjadi pada kesenian-kesenian Damarwulan, Ketoprak, Ludruk dan kesenian-kesenian lainnya. Kemudian dalam perkembangannya ditarikan oleh penari perempuan. Pergantian penari Gandrung yangawalnya laki-laki menjadi perempuan dimulai sejak awal abad XX, dimana Marsan menjadi laki-laki terakhir yang menarikan Gandrung dan Semi adalah sosok penari Gandrung perempuan yang juga mulai mengembangkan Gandrung menjadi lebih fleksibel dan dterima oleh semua kalangan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana dinamika gending-gending SeniGandrung Banyuwangi tahun 1980 - 2013; (2) bagaimana perkembangan perlengkapan (tata busana & musik) Seni Gandrung dari Tahun 1980 -2013. Tujuan dari penelitian ini adalah:(1) mengkaji dinamika gending-gending Gandrung Banyuwangi tahun 1980 - 2013;(2) mengkaji perkembangan perlengkapan (tata busana & musik) Seni Gandrung dari tahun 1980 - 2013. Hasil dari penelitian ini adalah adanya perubahan –perubahan seni gandrung dari gending – gending seni Gandrung dan perkembangan perlengkapan (tatabusanadanmusik ) Seni gandrung dari tahun 1980 - 2013. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) Dinamika perkembangan gendhing gendhing Gandrung terjadi mulai dari awal munculnya hingga saat ini. Peru bahan mulai terjadi dari Gandrung Marsan kegandrung wadon gendhing-gendhing sudah dipengaruhi oleh budaya dari daerah lain seperti Jawa, Bali dan Madura. (2) Perkembangan Tata busana dan musik pada gandrung terjadi dari masa kemasa. Tata busana gandrung terlihat signifikan pada masaMarsan yang hanya menggunakan sarung berwarna hitam putih serta kaos kaki putih, sedangkan pada gandrung wadon hingga saat ini busana yang digunakan lebih mencolok . Saran untuk penelitian ini adalah: (1) Saran bagi pemerintah Gandrung merupakan potensi seni budaya yang sangat layak untuk dikembangkan di Kabupaten Banyuwangi.; (2) bagi Seniman Gandrung sebagai potensi wisata, budaya dan sejarah yang patut untuk terus di lestarikan. Saran bagi seniman gadrung selalu menjaga dan menurunkan seni gandrung pada generasi muda sehingga gandrung tidak mati ditelanjaman. Usaha tersebut sangat dibutuhkan sehingga gandrung selaluhidup; (3) diharapkan penelitian selanjunya Gandrung merupakan topic bahasan yang menarik untuk dikaji, baik dari sisi historis maupun perkembangannya pada era saat ini, namun selain hal tersebut masih banyak berbagaiaspek yang dapat dikembangkan bagi para peneliti selanjutnya. Berdasarkan hal tersebut diharapkan dengan karya ilmiah yang dilakukan oleh peneliti dapat menjadi referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya | en_US |
dc.description.sponsorship | DosenPembimbingUtama : Drs. Sugiyanto, M. Hum DosenPembimbingAnggota :Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | en_US |
dc.subject | SENI GANDRUNG | en_US |
dc.title | Dinamika Seni Gandrung di Kabupaten Banyuwangi Tahun 1980 - 2013 | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Sejarah | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs. Sugiyanto, M. Hum | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Prof. Dr. Bambang Soepeno, M.Pd. | en_US |
dc.identifier.validator | taufik | en_US |
dc.identifier.finalization | taufik | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
A.A DARWEN 30210302093.Sdh.repo.pdf Until 2028-04-13 | 2.55 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools