Potensi Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Migrasi Fibroblas dan Intensitas Kolagen pada Soket Pasca Pencabutan Gigi Tikus

Abstract

Pencabutan gigi menimbulkan luka pada soket gigi. Proses penyembuhan luka berhubungan dengan fibroblas yang diproduksi selama fase proliferasi. Penggunaan ekstrak herbal saat ini sedang diteliti oleh para peneliti karena memungkinkan untuk dapat menghindari efek samping dari obat berbahan kimia. Ekstrak kulit buah kakao merupakan salah satu bahan herbal alternatif yang mengandung senyawa aktif yang memiliki efek antibakteri, antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap migrasi fibroblas dan intensitas kolagen pada soket pasca pencabutan gigi tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan post-test only control group design. Dua puluh empat ekor tikus Wistar yang telah dilakukan pencabutan pada gigi molar pertama di regio kiri mandibula dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol negatif (gel plasebo CMC-Na), kelompok kontrol positif (Alvolgyl), dan kelompok perlakuan (gel ekstrak kulit buah kakao 100 mg/ml). Sampel dikorbankan pada hari ke 7 dan 14 setelah pencabutan gigi dan aplikasi gel. Migrasi fibroblas dan dan intensitas kolagen dianalisis menggunakan pewarnaan Masson's Trichrome serta ditentukan dengan software Image Raster dan Adobe Photoshop CS 6.0. Data dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan post hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan yang diberi gel ekstrak kulit buah kakao menunjukkan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Analisis data dengan SPSS menunjukkan terdapatnya perbedaan migrasi fibroblas yang signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) berpotensi meningkatkan migrasi fibroblas dan intensitas kolagen pada soket pasca pencabutan gigi.