Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114842
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorKULSUM, Umi
dc.date.accessioned2023-04-11T02:20:12Z
dc.date.available2023-04-11T02:20:12Z
dc.date.issued2023-01-31
dc.identifier.nim181510601093en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114842
dc.description.abstractTebu merupakan bahan utama pembuatan gula di Indonesia. Pabrik Gula Wonolangan merupakan salah satu pabrik pengolahan gula yang terletak di Kabupaten Probolinggo. Untuk memenuhi kebutuhan tebunya, PG Wonolangan memasok tebu dengan Tebu Sendiri (TS) dan Tebu Rakyat (TR). Usahatani tebu rakyat menjual tebunya dengan dua cara yaitu Sistem Pembelian Tebu Sistem Tertimbang (SPT-ST) dan Sistem Pembelian Tebu Sistem Potensi (SPT-SP). Sistem SPT- ST adalah sistem pembelian tebu dengan menghitung bobot tebu yang dihasilkan oleh petani, sedangkan SPT-SP adalah sistem pembelian tebu dimana penerimaan petani berasal dari gula dan tetes tebu yang diberikan dalam bentuk uang tunai. SPT-SP merupakan salah satu bentuk adaptasi PG dari adanya surat edaran pemerintah yang mulai menentukan regulasi pembelian tebu dengan sistem SPT, dimana sistem tersebut diharapkan akan menggantikan sistem SBH yang telah berjalan. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti berminat untuk meneliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui tingkat pendapatan pada sistem pembelian tebu SPT-ST dan SPT-SP; (2) Mengetahui besar biaya transaksi ekonomi pada sistem pembelian tebu SPT-ST dan SPT-SP ; (3) Menganalisis perbedaan pendapatan sistem pembelian tebu SPT-ST dan SPT-SP. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dan kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode Purposive, menentukan Kabupaten Probolinggo yang merupakan wilayah utama PG Wonolangan. Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder. Sementara metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh, dianalisis menggunakan analisis pendapatan untuk mengetahui tingkat pendapatan , analisis biaya transaksi untuk mengetahui besar biaya transaksi ekonomi, dan uji t independen untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang diperoleh petani pada masing-masing sistem pembelian tebu. Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) Rata-rata pendapatan petani pada sistem pembelian tebu rakyat (SPT-ST) di Wilayah Kerja PG Wonolangan adalah Rp. 32.810.020,87/Ha, maupun rata-rata pendapatan pada sistem SPT-SP yaitu Rp. 30.625.224,50/Ha berada pada tingkat yang menguntungkan; (2) Besar biaya transaksi petani pada sistem pembelian tebu SPT-ST sebesar Rp.27.310/musim dan Sistem SPT-SP sebesar Rp. 679.583/musim. Proporsi biaya transaksi tehadap pendapatan pada petani SPT-SP sebesar 2,3%, sedangkan pada petani SPT-ST sebesar 0,8%. Sementara proporsi biaya transaksi terhadap total biaya yang dikeluarkan petani SPT-SP yaitu 1,7%, sedangkan pada petani SPT-ST sebesar 0,7%; (3) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata pendapatan usahatani dengan sistem penjualan SPT-ST dan SPT-SP di Wilayah Kerja PG Wonolangan. Selisih rata-rata pendapatan usahatani dengan Sistem penjualan SPT-ST dan SPT-SP sebesar Rp. 2.157.776,06/Ha.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPERTANIANen_US
dc.titleAnalisis Pendapatan dan Biaya Transaksi Pembelian Tebu Rakyat di Wilayah Kerja Pabrik Gula Wonolangan Kabupaten Probolinggoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Luh Putu Suciati, S.P., M.Sien_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Digital Repository_Umi Kulsum.pdf
  Until 2028-04-11
1.91 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools