Efektivitas Penyelenggaraan Program Pelatihan di UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Situbondo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas penyelenggaraan program pelatihan di UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Situbondo. Pelatihan termasuk salah satu kebutuhan penting bagi setiap orang guna mengasah keterampilan dan keahliannya sebelum memasuki dunia kerja. Kebutuhan akan pelatihan tersebut dapat diperoleh melalui program pelatihan berbasis kompetensi seperti yang ditawarkan oleh UPT BLK Situbondo. UPT BLK Situbondo merupakan fasilitas yang disediakan untuk menyediakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya sekitar sehingga dapat menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan mampu berusaha mandiri. Program pelatihan kerja yang diselenggarakan oleh UPT BLK Situbondo memiliki dua jenis pelatihan yaitu pelatihan institusional dan non-institusional. Penelitian ini berfokus pada pelatihan institusional yang pelaksanaannya bertempat di lingkungan BLK dan segala prosesnya dilakukan oleh pegawainya sendiri. Namun dalam pelaksanaannya tidak lepas dari berbagai permasalahan sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitasnya. Efektivitas program menurut perspektif Budiani dapat dilihat dengan 4 dimensi yaitu, ketepatan sasaran, sosialisasi program, ketercapaian tujuan dan pemantauan program. Secara umum BLK memang menjadi unggulan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia sebagai tempat pelatihan yang efektif dalam memberikan kompetensi. Namun dalam prosesnya tidak lepas dari kendala, seperti tidak tercapainya target dan adanya peserta yang berhenti sebelum program pelatihan selesai merupakan fenomena yang menarik. Oleh sebab itu penelitian ini perlu dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun sumber data primer dan sekunder yang digunakan diambil berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi untuk kemudian ditriangulasi. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa dari keempat dimensi tersebut hanya dimensi sosialisasi program yang berjalan dengan optimal karena masyarakat merasa mudah dalam mengakses informasi.