Pemanfaatan Produk Sampingan Budidaya Maggot sebagai Pupuk Organik dengan Bioaktivator Jenis EM-4 dan Trichoderma sp

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang pemanfaatan produk sampingan maggot sebagai pupuk organik dengan tambahan biokativator jenis EM-4 dan Trichoderma sp. Produk sampingan maggot yang digunakan dalam penelitian ini berupa bekas maggot dan bekas pupa maggot. Kedua bahan tersebut, selanjutnya akan ditambahkan bioaktivator EM-4 dan Trichoderma sp. Adapun rancangan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan RAL Faktorial. Perlakuan yang diterapkan terbagi menjadi 5 perlakuan, yaitu B1 (Bekas Maggot), B2 (Bekas Pupa), B3 (1:1), B4 (1:2), dan B5 (2:1). Bioaktivator yang digunakan terdiri dari EM-4 yang digunakan sebanyak 12 ml/kg dan pada Trichoderma sp menggunakan 15 g/kg. Masing-masing perlakuan menggunakan 3 kg bahan yang sudah tercampur dengan bioaktivator. Pengomposan yang dilakukan terjadi selama 28 hari yang dilakukan di Desa Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Kompos yang sudah dibuat selanjutnya dilakukan pengamatan pada hari ke 3, 7, 14, 21, dan 28 untuk mengukur suhu, aroma, dan tekstur kompos. Adapun warna kompos dilakukan setelah pemanenan kompos menggunakan Munsell Color Chart for Plant Tissues yang dilakukan di Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Kompos yang sudah dilakukan pemanenan, selanjutnya dilakukan analisis hasil kompos di laboratorium kesuburan tanah, untuk mengetahui kandungan unsur hara yang ada didalamnya. Kandungan produk sampingan maggot memiliki perubahan dari masa sebelum dan sesudah pengomposan dari segi nilai pH, kadar air, C-organik, N-Total, P-Total, K-Total, dan C/N rasio. Hasil analisis yang sudah diperoleh selanjurnya diuji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5% dengan aplikasi SPSS. Interaksi bahan utama dan bioaktivator berpengaruh sangat nyata terhadap seluruh variabel pengamatan. Setelah proses pengomposan, terdapat peningkatan terhadap nilai pH, kadar air, N, P, dan K, serta mengalami penurunan terhadap nilai C-organik dan C/N rasio. Nilai dari masing-masing variabel pengamatan yang dihasilkan, secara keseluruhan telah sesuai dengan ketetapan SNI Pupuk Organik Padat 2019.