Optimasi Konsentrasi Kombinasi Benzil Amino Purine (BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA) terhadap Induksi Kalus Vanili (Vanilla planifolia)

Abstract

Tanaman vanili (Vanilla planifolia) merupakan komoditas perkebunan yang menjadi salah satu komoditas ekspor andalan beberapa negara. Tanaman vanili di beberapa negara dikenal dengan julukan emas hijau. Stek adalah metode yang sering digunakan untuk mengembangbiakan tanaman vanili, namun tedapat beberapa kendala seperti bahan stek yang terlalu pendek, dibutuhkan waktu yang lama dari fase vegetatif ke fase generatif, tergantung dengan musim dan rentan terkena penyakit layu fusarium. Teknik kultur jaringan dan kombinasi zat pengatur tumbuh (ZPT) menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. ZPT yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Benzyl Amino Purin (BAP) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA) dengan berbagai kosentrasi. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi BAP dan NAA signifikan terhadap induksi kalus vanili. Berdasarkan hasil penelitian pada semua variabel pengamatan menunjukan yang terbaik adalah kombinasi ZPT B3N2 (3 mg/L BAP + 3 mg/L NAA), yaitu waktu kedian kalus 20 hari; persentase terbentuknya kalus sebesar 60%; berat kalus sebesar 0,52 gram; warna kalus 5 Y 8/4 atau putih kekuningan; dan tekstur kalusnya kompak. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa opptimasi konsentrasi BAP (Benzil Amino Purine) dan NAA (Naphtalene Acetic Acid) terhadap induksi kalus vanili (Vanilla planifolia) berpengaruh signifikan dengan perlakuan kombinasi 3 mg/L BAP dan 3 mg/L NAA adalah yang terbaik.