Implementasi Keterampilan Proses Dasar Sains Kelompok B di TK Kartika IV-73 Jember Tahun Ajaran 2022/2023

Abstract

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang harus dikembangkan pada peserta didik. Penerapan pembelajaran berbasis keterampilan proses sains secara nyata mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta didik terutama dalam hal penguasaan keterampilan proses sains. TK Kartika IV-73 Jember telah menerapkan keterampilan proses sains bagi peserta didiknya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Bagaimanakah Implementasi Keterampilan Proses Dasar Sains Kelompok B di TK Kartika IV-73 Jember Tahun Ajaran 2022/2023?” Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Keterampilan Proses Dasar sains Kelompok B di TK Kartika IV-73 Jember Tahun Ajaran 2022/2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dari informan kunci yaitu guru kelas dan anak kelompok B dan informan pendukung yaitu Kepala Sekolah. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, Implementasi Keterampilan Proses Dasar sains kelompok B di TK Kartika IV-73 Jember tahun ajaran 2022/2023 telah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran sains yaitu mengamati, mengklarifikasi, memprediksi, merencanakan percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan. Metode pembelajaran yang digunakan guru adalah metode bercakap-cakap, tanya jawab, bercerita, bereksperimen dan bermain dengan evaluasi yang dilakukan guru adalah pengamatan langsung, mencatat hasil kerja anak, menyimpulkan hasil kerja anak, ucapan, pertanyaan anak, dan dokumentasi. Lingkungan belajar yang telah direncanakan oleh guru sesuai dengan kebutuhan anak, pengaturan ruangan kelas yang menarik, rapi, dan cukup luas serta penataan alat main yang bervariasi. Faktor pendukung dalam implementasi pembelajaran keterampilan proses dasar sains di TK Kartika IV-73 Jember adalah sarana serta peralatan eksperimen yang beragam, kompetensi dan keterampilan guru, serta ruangan kelas yang cukup luas dan menarik. Namun demikian, terdapat hambatan-hambatan dalam implementasinya seperti rasio guru dan anak belum seimbang, persiapan guru, dan manajemen waktu guru saat proses eksperimen.