Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113829
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAULIYA, Nadia Ulil-
dc.date.accessioned2023-03-29T01:43:18Z-
dc.date.available2023-03-29T01:43:18Z-
dc.date.issued2022-07-01-
dc.identifier.nim192303102068en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113829-
dc.description.abstractPendahuluan: Stroke merupakan gejala yang disebabkan oleh kelainan neurologis (deficit neurologis), bersifat lokal dan global, serta terjadi secara tiba- tiba dengan tanda dan gejala klinis yang berlangsung lebih dari 24 jam (Permatasari, 2020). Apabila penderita stroke tidak mendapatkan perawatan terbaik, kemungkinan besar berisiko mengalami kecacatan atau kelemahan. Kekuatan otot dapat dipertahankan dengan melakukan latihan rentang gerak, atau juga dikenal sebagai Range Of Motion (ROM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan Range Of Motion (ROM) terhadap kekuatan otot pada pasien stroke. Metode : Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan database elektronik berupa Pubmed, Garuda, dan Google Scholar didapatkan hasil 1.727 artikel. Namun hanya 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi untuk di review. Hasil : Secara umum, stroke menempati urutan ketiga sebagai penyakit mematikan setelah jantung dan kanker. Berdasarkan hasil pembahasan bahwa dengan melakukan latihan ROM dapat meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke. Pembahasan : Usia tergolong sebagai faktor resiko stroke yang tidak dapat diubah. Setelah seseorang berusia 55 tahun, kemungkinan besar serangan stroke bertambah dua kali lipat. (Susanti et al., 2019) menyatakan bahwa pria lebih cenderung beresiko daripada wanita dengan proporsi 3:2. Pria umumnya akan mengalami stroke iskemik, sementara wanita pada umumnya mengalami stroke hemoragi. Hemiparesis pada ekstremitas atas dapat membuat pasien mengalami kendala yang berbeda sehingga pasien mengalami banyak ketergantungan dalam aktivitas, sehingga latihan dan tindakan yang baik dan mudah diperlukan oleh pasien adalah latihan ROM. Pemberian latihan ROM dua kali sehari dalam enam hari dan dengan waktu 10-15 menit dapat mempengaruhi tingkat derajat rentang gerak sendi ekstremitas.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Ns. Ida Zuhroidah, S.Kep., M.Kes Dosen Pembimbing Anggota : Ayu Dewi Nastiti, S.Kep.Ns., M.Kepen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherKeperawatanen_US
dc.subjectRANGE OF MOTION (ROM)en_US
dc.subjectPENINGKATAN KEKUATAN OTOTen_US
dc.subjectPASIEN STROKEen_US
dc.titlePengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) terhadap Peningkatan Kekuatan Otot pada Pasien Strokeen_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiDIII Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Ida Zuhroidah,S.Kep.,M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Ayu Dewi Nastiti, S.Kep.Ns., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorKacung-10 Januari 2023en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 29 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US
Appears in Collections:Diploma Programme - Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
LTA_NADIA ULIL AULIYA.pdf
  Until 2027-10-27
1.6 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.