Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113409
Title: Potensi Kombinasi Trichoderma SP. dan Mikoriza Arbuskula Upuntuk Mengendalikan Penyakit Rhizoctonia pada Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.)Merill)
Authors: VIANDHANI, Ruwina
Keywords: Kedelai
Trichoderma sp,
mikoriza arbuskula,
Rhizoctonia
Issue Date: 2021
Publisher: Fakultas Pertanian
Abstract: Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang telah lama dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Pada kurun waktu lebih dari 15 tahun terakhir hasil produksi kedelai mengalami penurunan sebedar 8,065. Salah satu penyebab dari turunnya hasil produksi disebabkan karena adanya OPT pada tanaman kedelai. OPT pada tanaman kedelai yaitu adanya penyakit Rhizoctonia, Rhizoctonia dapat menyerang kedelai dari fase vegetatif hingga fase generatif. Gejala diawali dengan rebah pada kecambah hingga busuk akar dan polong kedelai. Patogen ini ialah patogen yang sulit untuk dikendalikan. Penyebab sulit dikendalikan karena patogen hidup didalam tanah dalam jangka waktu yang panjang dengan membentuk sklerotia. Pengendalian yang umum dilakukan oleh petani ialah menggunakan fungisida, dimana fungisida yang berlebihan akan menyebabkan dampak negatif pada alam. Oleh karena itu diperlukan pengendalian yang lebih ramah lingkungan. Salah satu upaya pengendalian yaitu menggunakan APH seperti jamur antagonis Trichoderma sp. dan mikoriza arbuskula. Kedua jamur ini jika dikombinasikan maka dapat menekan penyakit Rhizoctonia. Persamaan yang dimiliki dari kedua jamur ini ialah sebagai biokontrol dan biofertilizer pada tanaman. Jamur Trichoderma sp. memiliki peran sebagai penghambat pertumbuhan patogen sedangkan mikoriza arbuskula dapat digunakan sebagai biokontrol tumbuhan dalam membantu penyerapan unsur hara. Kombinasi dari kedua jamur ini dengan dosis terbaik dapat meningkatkan ketahanan tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kombinasi aplikasi jamur Trichoderma sp. dan jamur mikoriza arbuskula dapat menekan penyakit rhizoctonia serta jumlah dosis yang paling optimal dalam mengendalikan penyakit Rhizoctonia pada tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill). Manfaat penelitian yaitu memberikan informasi mengenai alternatif pengendalian menggunakan kombinasi APH. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan November 2020 yang bertempat di Laboraturium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember dan Green House Kecamatan Patrang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Lengkap 2 faktor yaitu dosis pupuk mikoriza arbuskula: 0 gr/tanaman (M0), 6 gr/tanam (M1), 9 gr/tanaman (M2), dan 12 gr/tanaman (M3) dan faktor dosis Trichoderma sp.: 0 ml/tanaman (T0), 50 ml/tanaman (T1), dan 100 ml/tanaman (T2). Hasil penelitian menunjukkan kerapatan spora dan viabilitas Trichoderma sp. yaitu 2,67 x 108 spora/ml dan 62,91%. Dosis terbaik pada masing-masing faktor yaitu mikoriza arbuskula 12 gr/tanaman dan dosis Trichoderma sp. 100 ml/tanaman yang ditunjukkan dengan data masa inkubasi munculnya gejala pada 14 HSI, insidensi penyakit pada 35 HSI sebesar 25%, keparahan penyakit pada 35 HSI sebesar 20,70%, laju infeksi (r4) sebesar 0,731 unit/hari, dan tinggi tanaman pada 42 HST sebesar 67,87 cm. Hasil tersebut merupakan nilai terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113409
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
RUWINA VIANDHANI - 151510501009.pdf
  Until 2027-08-23
3.71 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools