Desain Sistem Otomasi Penerangan dan Pengairan Berbasis Internet of Things dengan Protokol Message Queuing Telemetry Transport dan Framework Flutter

Abstract

Manajemen konsumsi energi listrik dalam pemakaian tidak cukup hanya menggunakan kWh meter saja, karena menggunakan kWh meter hanya bertugas untuk memonitor dan membatasi penggunaan listrik secara keseluruhan. Manajemen energi listrik dapat dilakukan dengan memanajemen peralatan-peralatan elektronik yang tidak digunakan sehingga biaya penggunaan energi listrik tidak membengkak. Internet of Things adalah sebuah konsep yang menghubungkan benda-benda di dunia nyata yang saling terhubung dengan internet. Dalam proses pengiriman dan penerimaan informasi melalui internet, IoT membutuhkan protokol komunikasi yang ideal dan efisien dalam hal bandwidth, latency, dan konsumsi daya internet saat mengirim dan menerima pesan. Model protokol komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) karena dapat terhubung ke jaringan yang lambat, komunikasi dua arah, dan berukuran kecil. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan penerapan (Message Queuing Telemetry Transport) memiliki kinerja yang lebih baik pada Sistem Penerangan dan Otomasi Pengairan dikembangkan menggunakan Framework Flutter untuk menerima dan menampilkan kontrol lampu taman dengan beban tinggi dan pemantauan ketinggian air penampungan bawah tanah. Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa sensor HY-SRF05 dapat bekerja dengan baik pada rentang 50-150 cm, dengan kesalahan relatif maksimum sebesar 0.36%. Perubahan jarak terkecil yang bisa terdeteksi oleh sensor sebesar 0.04 cm dengan total akurasi sensor sebesar 99,8%. Konsumsi energi listrik pada beban penerangan dan pompa air sesudah adanya desain sistem ini berdampak pada penghematan daya sebesar 118,03 kWh.