Pembentukan Kokristal Kuersetin-Asam Maleat Metode Solvent Evaporation sebagai Upaya Peningkatan Kelarutan dan Disolusi

Abstract

Tujuan : untuk mengembangkan produk kokristal kuersetin dalam memperbaiki karakteristik fisikokimia kuersetin dalam aspek kelarutan dan disolusinya Metode : Kokristalisasi Kuersetin (KSN) dan Asam Maleat (AM) perbandingan molar 1:1 dan 1:3 dengan metode solvent evaporation pada pelarut etanol pro analysis. Campuran larutan tersebut diaduk di atas hotplate dengan kecepatan 100 rpm menggunakan magnetic stirrer pada suhu kamar selama 72 jam untuk menguapkan pelarut secara perlahan sampai diperoleh kokristal kuersetin-asam maleat. Hasil kokristal dikarakterisasi menggunakan differential scanning calorimetry (DSC), powder x-ray diffractometry (PXRD), scanning electron microscopy (SEM), dan spektroskopi fourier transform infrared (FTIR). Penentuan karakteristik kelarutan dan disolusi dilakukan dengan menggunakan larutan dapar sitrat pH 5,0. Hasil : Pendekatan komputasi mampu memprediksi pembentukan ikatan hidrogen antara kuersetin dan asam maleat yang digunakan, dan interaksi yang melibatkan energi minimum. Pada termogram kokristal kuersetin-asam maleat terbentuk puncak endotermik baru dengan titik leleh 304,45oC (1:1) dan 301,93oC (1:3), sedangkan KSN (322,17 °C) dan AM (141,82°C). Karakterisasi DSC, PXRD, SEM dan FTIR menunjukkan bahwa habit kristal dan morfologi kokristal kuersetin-asam maleat yang berbeda dari komponen penyusunnya. Ada peningkatan profil disolusi kokristal kuersetin-asam maleat, jika dibandingkan dengan komponen penyusunnya Kesimpulan : Kokristal kuersetin-asam maleat dengan metode solvent evaporation terbukti menunjukkan adanya perbedaan karakteristik fisikokimia dari komponen penyusunnya yang menyebabkan peningkatan kelarutan dan laju disolusi kuersetin.