Analisis Perubahan Guna Lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian Menggunakan Citra Satelit Landsat di Kabupaten Madiun

Abstract

Kebutuhan ruang untuk aktivitas pembangunan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan sektor perumahan, industri, transportasi, dan juga perdagangan. Perubahan guna lahan akan memunculkan struktur baru dalam lingkungan yang bisa menyebabkan penurunan kualitas lingkungan apabila tidak disikapi secara cermat dan bijaksana. Fenomena perubahan lahan hampir terjadi di semua wilayah Indonesia, salah satunya Kabupaten Madiun. Perubahan guna lahan yang umum terjadi di Kabupaten Madiun adalah perubahan guna lahan pertanian menjadi non pertanian yang disebabkan oleh perkembangan jaringan infrastruktur penunjang seperti jalan tol dan jalur ganda kereta api, selain itu perpindahan ibukota Kabupaten Madiun juga menjadi salah satu penyebab adanya perubahan lahan pertanian. Penelitian diawali dengan melakukan klasifikasi Citra Satelit Landsat dengan jenis klasifikasi terbimbing (supervised classification), menggunakan algoritma maximum likelihood untuk menghasilkan peta tutupan lahan Kabupaten Madiun pada Tahun 2010, 2016 dan 2022. Hasil klasifikasi menunjukkan adanya selisih luasan lahan yang cukup signifikan diantaranya pengurangan luasan hutan, dan bertambahnya luasan ladang, permukiman dan sawah. Hasil klasifikasi kemudian digunakan dalam analisis overlay untuk menghasilkan peta perubahan lahan pertanian pada tahun 2010-2022. Selain itu, analisis overlay juga digunakan untuk menemukan ketidaksesuaian guna lahan eksisting dengan lahan pertanian dalam pola ruang RTRW. Temuan ketidaksesuaian guna lahan eksisting kemudian digunakan sebagai sumber dalam analisis triangulasi bersama dengan hasil sintesa peraturan undang-undang terkait guna lahan pertanian dan hasil sintesa dari teori pendorong alih fungsi lahan pertanian. Hasil akhir dari penelitian adalah rekomendasi kebijakan dalam menyikapi perubahan guna lahan pertanian yang berbeda dengan ketentuan pola ruang RTRW Kabupaten Madiun.