Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112901
Title: Distribusi Zona Kerawanan Tsunami Menggunakan Metode Weighted Overlay Terhadap Permukiman Penduduk di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi
Authors: UMAM, Mohammad Fikri
Keywords: Bencana tsunami
Pesisir Selatan Jawa
Issue Date: 15-Jul-2022
Publisher: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Citation: Havard Style
Havard Style
Havard Style
Havard Style
Havard Style
Havard Style
Havard Style
Havard Style
Abstract: Bencana tsunami yang terjadi pada Tahun 1994 di pesisir selatan Jawa yang berdampak pada beberapa wilayah seperti Jember dan Banyuwangi. Wilayah dengan kerusakan terparah berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi yang merenggut korban jiwa dan materiil yang tidak sedikit. Periswita kejadian bencana tsunami walau jarang sekali terjadi dibandingkan dengan bencana alam lainnya tetap dianggap sebagai permasalahan utama pada wilayah pesisir dikarenakan dampaknya yang sangat signifikan. Data BNPB menunjukan Indonesia merupakan negara dengan frekuensi kegempaan tinggi. Indonesia memiliki populasi dengan potensi risiko terpapar gempa dan tsunami ketiga di dunia dengan perkiraan 5,5 juta jiwa berisiko terkena tsunami sekali dalam 500 tahun. Kajian terkait pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui peta kerawanan tsunami terhadap permukiman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian weighted overlay dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman dalam penelitian ini menggunakan parameter ketinggian tempat, kemiringan kereng, jarak dari pantai, jarak dari sungai, morfologi garis pantai, penggunaan lahan, keberadaan pulau penghalang, dan permukiman penduduk. Penggunaan parameter yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian akan memberikan hasil yang berbeda pada setiap wilayah. Parameter ketinggian tempat, jarak dari pantai, dan kemiringan lereng memiliki pengaruh lebih dibandingkian dengan parameter lainnya dalam penentuan kerawanan tsunami. Wilayah yang termasuk pada zona kerawanan tsunami tinggi umumnya memiliki karakteristik ketinggian tempat dataran rendah, dekat dengan pantai, dan dekat dengan muara sungai dan permukiman yang berada di wilayah pesisir tidak dirancang terhadap bencana tsunami.
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112901
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Skripsi_Mohammad Fikri Umam_180210303005_Repository.pdf
  Until 2027-07-15
Bencana tsunami yang terjadi pada Tahun 1994 di pesisir selatan Jawa yang berdampak pada beberapa wilayah seperti Jember dan Banyuwangi. Wilayah dengan kerusakan terparah berada di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi yang merenggut korban jiwa dan materiil yang tidak sedikit. Periswita kejadian bencana tsunami walau jarang sekali terjadi dibandingkan dengan bencana alam lainnya tetap dianggap sebagai permasalahan utama pada wilayah pesisir dikarenakan dampaknya yang sangat signifikan. Data BNPB menunjukan Indonesia merupakan negara dengan frekuensi kegempaan tinggi. Indonesia memiliki populasi dengan potensi risiko terpapar gempa dan tsunami ketiga di dunia dengan perkiraan 5,5 juta jiwa berisiko terkena tsunami sekali dalam 500 tahun. Kajian terkait pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui peta kerawanan tsunami terhadap permukiman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian weighted overlay dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Pemetaan distribusi kerawanan tsunami terhadap permukiman dalam penelitian ini menggunakan parameter ketinggian tempat, kemiringan kereng, jarak dari pantai, jarak dari sungai, morfologi garis pantai, penggunaan lahan, keberadaan pulau penghalang, dan permukiman penduduk. Penggunaan parameter yang disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian akan memberikan hasil yang berbeda pada setiap wilayah. Parameter ketinggian tempat, jarak dari pantai, dan kemiringan lereng memiliki pengaruh lebih dibandingkian dengan parameter lainnya dalam penentuan kerawanan tsunami. Wilayah yang termasuk pada zona kerawanan tsunami tinggi umumnya memiliki karakteristik ketinggian tempat dataran rendah, dekat dengan pantai, dan dekat dengan muara sungai dan permukiman yang berada di wilayah pesisir tidak dirancang terhadap bencana tsunami.4.81 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools