Peramalan Permintaan Selada Menggunakan Metode Single Moving Average (Studi Kasus Koko Farm)

Abstract

Koko Farm merupakan instansi yang bergerak di bidang perdagangan sayuran yang bertempat di kecamatan Semboro kabupaten Jember. Aktivitas yang dilakukan oleh Koko Farm adalah menanam sayuran hidroponik dan menjadi distributor sayur-sayuran khususnya sayuran hidroponik seperti selada, pakcoy, kangkung, bayam, dan kailan. Dalam memperkirakan persediaan stok pada periode selanjutnya, khususnya pada stok sayur selada yang menjadi objek penelitian ini, usaha ini sering kali mengalami kelebihan maupun kekurangan dalam persediaan stok. Hal ini mengakibatkan penjualan mengalami kerugian jika stok berlebih dan tidak dapat memenuhi permintaan jika stok yang tersedia kurang. Hal ini terjadi karena Koko Farm masih menggunakan perkiraan tanpa adanya perhitungan atau acuan dalam menentukan berapa banyak stok yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar di periode yang akan datang. Untuk itu diperlukan suatu metode peramalan permintaan untuk mengetahui seberapa besar penjualan yang terjadi pada masa yang akan datang. Metode peramalan yang digunakan adalah metode Single Moving Average. Hal ini disesuaikan dengan pola data penjualan Koko Farm sejak Juni 2020 hingga Desember 2021. Hasil dari penerapan metode tersebut menunjukkan bahwa nilai tingkat error terkecil adalah bobot 7 dengan hasil perhitungan MAPE 8.957596756% dan dengan hasil peramalan sebesar 40.71428571 kilogram selada. Hasil tersebut akan menjadi acuan dalam memberikan rekomendasi dalam memperkirakan jumlah stok selada untuk periode selanjutnya