Pengembangan Media Pembelajaran Protein Synthesis Kit Box 3D Model Audio Visual berbasis STEM untuk Siswa Kelas XII SMA

Abstract

Genetika merupakan salah satu materi dalam pembelajaran biologi yang dianggap sulit oleh siswa karena bersifat esoteri dan abstrak, yang meliputi objek mikroskopik dan proses-proses di luar pengalaman siswa sehari-hari. Sintesis protein yang merupakan salah satu kajian materi genetik, memiliki proses sangat rumit dan mempergunakan molekul-molekul serta organel sel seperti asam amino, DNA, asam ribonukleat non-genetik (RNA), ribosom dan lain-lain. Hal ini dibuktikan pula dari hasil survey yang dilakukan kepada siswa kelas XII SMAN 1 Gambiran bahwa 84,9% siswa menganggap materi genetik sulit. Sintesis protein yang merupakan salah satu kajian materi genetik, memiliki proses sangat rumit dan mempergunakan molekul-molekul serta organel sel seperti asam amino, DNA, asam ribonukleat non-genetik (RNA), ribosom dan lain-lain. Maka dari itu diperlukan media pembelajaran untuk mempermudah siswa memahami isi materi. Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Kit termasuk kedalam jenis media pembelajaran yang mengandung sarana informasi dan pengetahuan yang menarik bagi penggunanya. Salah satu tujuan penggunaan kit adalah berfikir kreatif. Salah satu cara meningkatkan kreatifitas berpikir siswa adalah dengan penggunaan pendekatan integratif STEM. Pembelajaran yang berbasis STEM menuntut siswa untuk memahami konsep sains dan menganalisis rekayasa sebuah teknologi sehingga berguna untuk melatih dan menunjang kemampuan berpikir kreatif siswa. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berupa Protein Synthesis Kit Box 3D Model Audio Visual berbasis STEM untuk siswa kelas XII SMA serta mengetahui validitas, kepraktisan, dan efektivitasnya. Media kit dipilih karena memiliki kelebihan tidak memerlukan fasilitas jaringan dan perangkat yang mahal dalam penggunaannya. Selain itu pada penelitian terdahulu disebutkan bahwa media pembelajaran kit STEM cukup menarik, valid, efektif dan praktis digunakan oleh siswa. Penelitian awal dilakukan mulai bulan Januari 2021, sedangkan uji coba produk dilakukan pada bulan September 2022 di SMAN 1 Gambiran Banyuwangi. Media yang dikembangkan berfokus pada kit yang memudahkan siswa dalam memahami materi sintesis protein, berupa tahapan, komponen, proses dan istilah penting yang terlibah didalamnya. Metode yang digunakan adalah development studies oleh Van Den Akker (2006). Langkah-langkah penelitian yang dilakukan yaitu, penelitian pendahuluan, pembuatan prototipe, evaluasi sumatif, serta refleksi sistematik dan dokumentasi. Terdapat beberapa uji dalam penentuan kualitas media diantaranya uji ahli, evaluasi satu-satu, evaluasi kelompok kecil, uji lapangan, dan evaluasi sumatif. Hasil pengembangan media menunjukkan bahwa kit sangat valid, praktis, dan cukup efektif. Hasil uji ahli media mendapatkan persentase 95,83% dan penilaian ahli materi mendapatkan persentase sebesar 97,14% dikategoikan sangat valid. Hasil penilaian evaluasi satu-satu mendapatkan rata-rata persentase 92,5% dikategorikan sangat valid. Hasil evaluasi kelompok kecil memperloleh persentase 90,37% dikategorikan sangat praktis. Hasil uji lapangan diperoleh persentase 87,58 % dikategorikan sangat praktis dan nilai N-Gain 0,66 dikategorikan sedang . Hasil evaluasi sumatif diperoleh persentase kepraktisan oleh siswa sebesar 87,86%, sedangkan penilaian kepraktisan dari guru sebesar 90%, hasil uji efektivitas diperoleh N-Gain 0,54 dikategorikan sedang.