Penentuan Kadar Asam Salisilat Pada Larutan Penyegar Wajah (Face Toner) Menggunakan Metode Spektroskopi NIR (Near Infrared) dan Kemometrik

Abstract

Kosmetik merupakan bahan atau campuran bahan yang penggunaannya dipakai pada tubuh manusia khususnya bagian luar (topical). Salah satu kosmetik yang umum dipakai kalangan perempuan Indonesia yaitu toner dengan salah satu kandungannya yaitu asam salisilat. Asam salisilat jika diberikan dengan dosis yang tepat maka akan memberikan efek terapeutik yang diinginkan. Penggunaan asam salisilat yang diperbolehkan dalam produk kosmetik yaitu tidak boleh melebihi dari 2%. Pemakaian asam salisilat dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan iritasi lokal dan peradangan akut. Metode spektroskopi NIR dipilih karena waktu analisisnya yang cepat, namun data spektra yang dihasilkan saling tumpang tindih sehingga dibutuhkan analisis multivariat yaitu analisis kemometrik. Analisis kemometrik yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode Partial Least Square (PLS), Principal Component Regression (PCR) dan Support Vector Regression (SVR). Berdasarkan hasil penelitian, model kalibrasi PLS merupakan model kalibrasi yang terpilih dalam memberikan hasil terbaik daripada PCR dan SVR dengan nilai R2 kalibrasi sebesar 0,9955; R2 validasi sebesar 0,9943; RMSEC sebesar 0,1012. Hasil dari analisis dengan menggunakan Uji T Sampel berpasangan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut karena nilai dari signifikan yang dihasilkan sebesar 0,353 (>0,05).