Hubungan Pola Asuh Orang Tua dalam Program Belajar dari Rumah dengan Kemampuan Berpikir Simbolik di Masa Pandemi Covid-19 Kelompok B di TK ABA 1 Balung

Abstract

Dengan adanya pandemi covid-19 ini banyak sekolah di Indonesia wajib mentaati kebijakan Pemerintah untuk memberlakukan kegiatan belajar dari rumah (BDR). Kegiatan belajar dari rumah (BDR) membuat orang tua harus mengoptimalkan upaya untuk mendidik anak. Sebelum adanya pandemi covid-19 ibu bisa membagi waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan anak bisa menimba ilmu di sekolah, tetapi saat BDR mulai aktif diberlakukan maka tugas ibu bertambah yaitu harus meluangkan banyak waktu untuk mendampingi pembelajaran anak di rumah. Bedasarkan hasil observasi yang dilakukan TK ABA 1 Balung, bahwa di TK tersebut menggunakan sistem belajar dari rumah yang berdampak baik terhadap perkembangan anak kelompok B. Pernyataan di atas didukung pula dari wawancara awal bersama wali kelas di TK ABA 1 Balung yang mengatakan bahwa siswa memiliki perkembangan kognitif yang sangat baik. Contohnya pada berpikir simbolik, anak bisa mengenal berbagai macam bilangan, mencocokan bilangan dengan lambang bilangan dan dapat menggunakan lambang bilangan untuk menghitung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dalam program belajar dari rumah terhadap kemampuan berpikir simbolik di masa pandemi covid-19 kelompok B di TK ABA 1 Balung. Rumusan masalah penelitian adalah apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dalam program belajar dari rumah dengan kemampuan berpikir simbolik di masa pandemic covid-19 kelompok B di TK ABA 1 Balung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini menggunakan sampel jenuh dimana 10 anak kelompok B di Tk ABA 1 Balung menjadi subjek penelitian beserta 1 orang tua dari masing-masing anak. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pada pola asuh dan observasi untuk kemampuan berpikir simbolik anak. Analisis data menggunakan korelasi tata jenjang. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini yaitu, terdapat hubungan pola asuh orang tua dalam program belajar dari rumah dengan kemampuan berpikir simbolik di masa pandemi covid-19 kelompok B di TK ABA 1 Balung. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menggunakan rumus korelasi tata jenjang dengan perhitungan manual diperoleh nilai rhitung sebesar 0,843 sedangkan rtabel 0,576 dengan taraf signifikan 5% maka rhitung lebih besar dari rtabel sehingga Ha diterima Ho ditolak. Maka dapat dilihat dalam table pedoman interpretasi koefisien korelasi rhitung yang berada pada rentang 0,800 sampai 1,00 maka hubungan yang didapat memiliki kriteria hubungan tinggi. Maka kesimpulannya dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan yang tinggi antara pola asuh orang tua dengan kemampuan berpikir simbolik di TK ABA 1 Balung” Bahwa terdapat 20% orang tua yang menerapkan pola asuh permisif dan dari korelasi parsialnya ditemukan bahwa tidak ada kaitannya perilaku permisif dengan hasil belajar anak, karena hasil belajar anak-anak cenderung rendah. Saran yang dapat diberikan yaitu peneliti menganjurkan untuk guru maupun sekolah untuk menyelenggarakan pertemuan setiap minggu khususnya pada orang tua yang menerapkan pola asuh permisif.