Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109986
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAMINI, Rosyidah-
dc.date.accessioned2022-10-10T08:33:53Z-
dc.date.available2022-10-10T08:33:53Z-
dc.date.issued2022-06-16-
dc.identifier.nim180210102117en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109986-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 10 Oktober 2022en_US
dc.description.abstractPenguasaan konsep pada mata pelajaran fisika sangatlah penting. Konsep dalam fisika menjadi dasar siswa dalam memahami materi dan memudahkan siswa untuk memecahkan permasalahan yang terkait dengan fenomena fisika. Beberapa konsep fisika memang bersifat abstrak dan kompleks. Salah satunya yaitu pada materi gerak melingkar beraturan. Materi gerak melingkar beraturan dianggap sulit oleh siswa sebab bersifat abstrak, penuh rumus, dan hitungan. Konsep yang abstrak membuat siswa kesulitan dalam memvisualisasikan proses terjadinya peristiwa fisika. Adanya dugaan penguasaan konsep siswa yang rendah ditandai dengan perolehan hasil belajar yang rendah di sekolah. Selain itu, data UN fisika tahun 2019 mengungkapkan bahwa pada bahasan gerak melingkar beraturan hanya 26,09% siswa yang dapat menjawab dengan benar. Rendahnya hasil belajar menunjukan adanya dugaan kesulitan dan permasalahan belajar. Maka dari itu diperlukan tes yang lebih dari tes formatif untuk dapat membuktikan dugaan tersebut yaitu dengan tes diagnostik fie tier. Secara umum, tes diagnostik memiliki fungsi untuk mengidentifikasi kesulitan, kekuatan, dan penyebab yang dialami peserta didik. Hasil dari tes diagnostik dapat berguna untuk menyusun strategi untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran. Dengan demikian adanya penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan konsep materi gerak melingkar beraturan dan penyebab miskonsepsi menggunakan tes diagnostik five tier pada siswa SMA kelas X. Jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan di SMAN Kebomas Gresik tahun ajaran 2021/2022 dengan populasi seluruh siswa kelas X MIPA. Metode pengambilan sampel menggunakan random sampling dan diperoleh 82 responden dari seluruh kelas yang ada. Instrumen tes diagnostik five tier terdiri dari 10 soal dengan 8 indikator yaitu frekuensi, periode, arah percepatan sentripetal dan kecepatan linier, kecepatan linier, percepatan sentripetal, gaya sentripetal, jari-jari lintasan, dan hubungan roda-roda. Langkahlangkah dalam melakukan penelitian yakni (1) tahap observasi sekolah dan penentuan sampel, (2) pembuatan instrumen, (3) melakukan tes diagnostik five tier, (4) analisis data, dan (5) mengambil kesimpulan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis melalui beberapa tahapan yaitu pertama, mengkategorikan jawaban hasil tes diagnostik five tier, kedua, mengidentifikasi persentase kategori jawaban siswa, ketiga, mengidentifikasi tingkat persentase kategori jawaban siswa, keempat, mengidentifikasi penyebab miskonsepsi. Hasil dari tes diagnostik five tier yang telah diujikan kepada responden menunjukan sebanyak 31,22% siswa mengalami lack of knowledge (LK), 26% siswa mengalami misconception (MSC), 9% siswa mengalami kondisi false positive (FP), 15,98% siswa mengalami false negative (FN), dan hanya 17,80% siswa telah memiliki scientific conception (SC). Kurangnya pengetahuan (LK) disebabkan karena rendahnya antusiasme belajar fisika, tidak fokus saat pembelajaran daring, dan minimnya interaksi saat pembelajaran daring menyebabkan pengetahuan yang diterima tidak maksimal sehingga muncul keraguan dalam menjawab pertanyaan. Siswa yang mengalami MSC memiliki konsep yang salah dengan konsep para ahli. Beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya miskonsepsi antara lain minat belajar siswa yang rendah, kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika rendah, siswa lebih sering menghafal tetapi tidak memahami makna dari konsep, kemampuan siswa dalam melakukan analisis soal rendah. Selain itu, jawaban siswa yang terkategori FP menunjukan tidak paham konsep sehingga kemungkinan siswa tersebut memilih secara random jawaban pada tier satu atau bertanya kepada teman. Kategori FN menunjukan kecerobohan siswa saat menjawab pertanyaan tier satu. Salah dalam menandai jawaban pada tier satu, tidak teliti dalam melakukan perhitungan, salah dalam membaca soal, dan tidak fokus saat melakukan pengerjaan soal dapat menyebabkan siswa salah dalam memberikan jawaban pada tier satu. Pada jawaban pertanyaan tingkat lima pada tes diagnostik five tier mengungkapkan sumber penyebab miskonsepsi yakni dari pemikiran atau pengalaman pribadi memiliki persentase terbesar 63%. Miskonsepsi yang berasal dari diri sendiri disebabkan oleh prakonsepsi yang salah, intuisi yang salah, pemikiran humanistik, reasoning yang tidak lengkap, dan kemampuan siswa. Selain itu penjelasan dari teman yang dianggap pintar juga turut menyumbang miskonsepsi yang berasal dari teman sebesar 12%. Informasi dari internet yang tidak valid serta kemampuan siswa untuk mencari sumber yang valid masih rendah menyebabkan miskonsepsi dari internet sebesar 12%. Miskonsepsi yang bersumber dari bacaan dari buku teks sebanyak 10%. Kesalahan dalam penulisan rumus dan konsep, bahasa yang sulit dipahami oleh siswa, dan penjelasan yang kurang lengkap dapat menimbulkan kebingungan siswa dalam memahaminya. Sumber penyebab miskonsepsi lainnya yaitu berasal dari penjelasan guru sebanyak 3%. Guru yang tidak menguasai bahan ajar secara benar dan kemampuan penyampaian pengetahuan yang rendah dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep siswa kelas X MIPA di SMAN Kebomas Gresik tergolong rendah. Penguasaan konsep didominasi oleh kategori jawaban LK dan MSC. Selain itu, sumber penyebab miskonsepsi didominasi oleh pemikiran pribadi siswa. Hal tersebut dapat diperbaiki dengan memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas, antara lain dengan cara menerapkan metode pengajaran yang cocok, menggunakan model pembelajaran yang mengaktifkan peran siswa, memanfaatkan berbagai media pembelajaran, dan membantu siswa untuk mengeksplorasi sumber belajar yang valid dari internet, serta memberikan feedback terhadap tugas-tugas siswa.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Drs. Maryani, M.Pd. Dosen Pembimbing Anggota : Drs. Trapsilo Prihandono, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPENGUASAAN KONSEPen_US
dc.subjectTES DIAGNOSTIK FIVE TIERen_US
dc.titleAnalisis Penguasaan Konsep Menggunakan Tes Diagnostik Five Tier pada Materi Gerak Melingkar Beraturanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPendidikan Fisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Maryani, M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Trapsilo Prihandono, M.Si.en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI_ROSYIDAH AMINI_180210102117_WATERMARK UNEJ.pdf
  Until 2027-08-09
2.27 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools