Gambaran Persepsi Perawat tentang Caring Berbasis Teknologi di Ruang ICU dan IGD RSD Kalisat dan RS Jember Klinik

Abstract

Caring perawat merupakan komponen sentral dalam proses pemberian asuhan keperawatan. Caring di ruang perawawatan akut dan kritis memiliki sifat yang lebih kompleks dan dinamis, dimana perawat membutuhkan kehadiran teknologi untuk memberikan perawatan yang intens. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi perawat terhadap pelaksaan caring berbasis teknologi di ruang ICU dan IGD RSD Kalisat dan RS Jember Klinik. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif survei dan menggunakan teknik total sampling. Jumlah repsonden yang terlibat dalam penelitian yaitu 47 perawat yang berdinas di ruang ICU dan IGD. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Caring Attributes, Professional Self Concept and Technological Influence yang dimodifikasi oleh peneliti dan terdiri dari 19 pertanyaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisa oleh peneliti menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan persepsi perawat mengenai caring berbasis teknologi di ruang ICU dan IGD RSD Kalisat dan RS Jember Klinik didapatkan nilai median sebesar 68 dengan nilai minimal maksimal sebesar 43-74. Hasil ini mendekati nilai maksimal sebesar 76, yang mengindikasikan persepsi perawat mengenai caring berbasis teknologi di ruang ICU dan IGD RSD Kalisat dan RS Jember Klinik tergolong baik. Pada indikator sifat caring perawat, pernyataan yang paling banyak mendapatkan persetujuan dari responden adalah pernyataan bahwa perawat yang kompeten merupakan perawat yang menghargai diri sendiri, profesi keperawatan, dan kesembuhan pasien. Pada indikator pengaruh teknologi dalam keperawatan, pernyataan yang paling banyak mendapatkan persetujuan responden adalah secara umum, teknologi dapat meningkatkan perawatan dan kesejahteraan (well-being) pasien. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi gambaran awal kepada fasilitas pelayanan kesehatan mengenai persepsi perawat mengenai caring perawat yang diekspresikan melalui kompetensi teknologi. Peneliti berharap perawat tetap mempertahankan dan meningkatkan persepsi mereka mengenai caring yang diekspresikan melalui teknologi di ruang perawatan akut dan kritis, sehingga mampu mendorong untuk pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan secara lebih optimal.