Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109606
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHIDAYAT, Wildan Nur-
dc.date.accessioned2022-09-23T01:54:26Z-
dc.date.available2022-09-23T01:54:26Z-
dc.date.issued2021-10-29-
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109606-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 23 September 2022en_US
dc.description.abstractKajian ini membahas tentang Perayaan Hari Imlek dan Masyarakat Tionghoa Di Kabupaten Jember Pada Tahun 1998 – 2018. Permasalahan kajian adalah Bagaimana pelaksanaan perayaan Imlek pada Tahun 1998-2008, dan perayaan Imlek pada Tahun 2009-2018. Apa saja kegiatan-kegiatan dalam perayaan Imlek. Apa dampak perayaan Imlek di Kabupaten Jember. Teori yang digunakan adalah teori interaksi sosial. Metode sejarah digunakan untuk rekonstruksi peristiwa, yang meliputi, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber kajian berasal dari, foto-foto kegiatan Imlek, wawancara dengan tokoh-tokoh Tionghoa, buku-buku dan karya ilmiah lainnya yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa, Masa Reformasi sebagai awal orang-orang Tionghoa untuk mengubah keadaan agar diterima seutuhnya dengan segala ciri khas masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa mendapatkan kebebasan untuk melaksanakan upacara keagamaan dan adat istiadat secara terbuka. Beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa pada perayaan Imlek seperti, membeli baju baru dengan warna serba merah, melakukan sembahyang saat Imlek, membersihkan vihara dan patung patung dewa. Antusias masyarakat Tionghoa tidak berubah dalam menyambut Imlek, seperti pada perayaan tahun 2009. Masyarakat Tionghoa melakukan persiapan dengan membersihkan vihara, dan patung-patung dewa. Tahun 2012, melalui Paguyuban Masyarakat Tionghoa Indonesia mengundang penyanyi dari Malaysia yang bernama Wang Chia Chia, di Sari Utama. Perayaan Imlek memberikan dampak dalam bidang sosial dan ekonomi. Tahun 2016, perayaan Imlek menjadikan peningkatan pesanan buah naga di Kebun Rembangan. Kesimpulan kajian, masyarakat Tionghoa menjaga nilai luhur mereka. Perayaan Imlek dilaksanakan secara terus menerus pasca tahun 1998, secara terbuka. Interaksi sosial antar masyarakat menjadi meningkat dengan adanya perayaan Imlek. Interkasi sosial ini terjadi antara orang Tionghoa dan masyarakat Jember secara umum.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Retno Winarni, M.Hum (Dosen Pembimbing) Dra. Latifatul Izzah, M.Hum. (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectInteraksi Sosialen_US
dc.subjectJemberen_US
dc.subjectPerayaan Imleken_US
dc.subjectTahun Baru Tionghoaen_US
dc.titlePerayaan Hari Imlek dan Masyarakat Tionghoa di Kabupaten Jember pada Era Reformasi Tahun 1998 – 2018en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Wildan Nur Hidayat - 140110301014.pdf
  Until 2027-09-23
3.59 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools