Analisis Molekuler Cekaman Kekeringan pada Varietas Padi Hitam (Oryza sativa L.) Menggunakan Marka RAPD (Random Amplified Pholymorphic DNA)

Abstract

Padi hitam merupakan varietas padi yang memiliki kandungan sianidin-3-glukosida (bahan aktif antosianin) lebih tinggi dibandingkan dengan padi yang tidak memiliki warna. Analisis molekuler yaitu suatu pengamatan yang dapat memberikan hasil lebih presisi karena tidak dipengaruhi lingkungan. Analisis molekuler dapat dilakukan dengan salah satu metode yaitu dengan menggunakan penanda Random Amplified Pholymorphic DNA (RAPD). Metode RAPD merupakan metode yang menggunakan marka sehingga sangat efesien untuk menganalisis suatu tanaman padi hitam yang nantinya akan secara langsung diketahui tingkat genotipiknya dan tahan terhadap kondisi cekaman kekeringan melalui marka RAPD. Penelitian ini akan dilaksanakan di Green House Lantai 9 dan Laboratorium Divisi Biologi Molekuler dan Bioteknologi, Center for Development of Advanced Science and Technology (CDAST). Data yang diperoleh berupa data dari variable tinggi tanaman, arsitektur akar, dan kandungan klorofil tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan secara morfologi maupun molekuler pada tanaman padi dengan perlakuan PEG 6000 konsentrasi 0% dan 20%. Polimorfisme yang dihasilkan dari 10 primer pada perlakuan PEG 0% yaitu sebesar 100% dari total 169 DNA yang teramplifikasi oleh 10 primer, sedangkan polimorfisme yang dihasilkan pada perlakuan PEG 20% lebih kecil dibanding yaitu sebesar 98,8% dari total 141 DNA yang teramplifikasi oleh 10 primer