Kondisi Fisik Air Sungai dan Kandungan Logam Kromium pada Ikan Nila (O. Niloticus) (Studi di Sungai Kreongan Sekitar Industri Batik X, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember)

Abstract

Industri batik dapat menjadi kontributor pencemaran lingkungan apabila limbahnya dibuang tanpa proses pengolahan. Sebagian besar limbahnya berupa limbah cair dari proses pewarnaan, mengandung logam Cr tinggi. Kromium bersifat karsinogenik dan nonbiodegradabel sehingga dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan hingga kesehatan mahkluk hidup yang terpapar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi fisik air Sungai Kreongan, mendeskripsikan kondisi fisik ikan nila, serta mengetahui kandungan Cr dalam daging ikan nila. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Tempat penelitian berada di Sungai Kreongan. Sampel ikan nila diambil dari 4 titik dengan total sampel 8 ekor dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel responden 89 orang dengan teknik random sampling. Data yang diperoleh diolah dengan SPSS kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel yang dinarasikan. Hasil: Air sungai kreongan titik 1 dan 4 tidak berwarna, berasa dan berbau. Titik 2 berwarna merah, berasa asin dan tidak berbau. Titik 3 berwarna kuning pudar, tidak berasa dan berbau. Kandungan kromium ikan sampel 1 yakni 1,6 ppm, sampel 2 yakni 2,9 ppm, sampel 3 yakni 1,9 ppm dan sampel 4 yakni 2,7 ppm. Kondisi fisik ikan sampel 2 memiliki bentuk tubuh tidak proporsional, filament insang merah pucat dan geripis, terdapat sirip geripis, mata cekung serta tubuh berwarna pucat. Ikan sampel 1, 3, dan 4 memiliki kondisi fisik sama yakni tubuh proporsional, filament insang merah hati, terdapat sirip geripis, mata jernih dan tubuh berwarna hitam. Kesimpulan: Titik sampel 2 yang menjadi titik point source menyebabkan kondisi fisik air sungai berubah serta menyebabkan akumulasi kromium tertinggi pada ikan nila hingga merusak kondisi fisik ikannya.