Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108093
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFATTAH, Alauddin Nur-
dc.date.accessioned2022-06-28T05:38:14Z-
dc.date.available2022-06-28T05:38:14Z-
dc.date.issued2022-02-02-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108093-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 28 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractBatas Atterberg memiliki peran penting dalm menentukan pengolahan tanah. Batas Atterberg dibagi menjadi empat konsistensi tanah: Batas Cair (LL), Batas Plastis (PL), Batas Lekat (BL), dan Batas Berubah Warna (BBW). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai batas Atterberg dan hubungannya dengan tekstur tanah, menentukan metode pengolahan tanah, dan tingkat ketersediaan air. Pengambilan sampel tanah ini dilakukan sejak Agustus hingga September 2021 di lahan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Banongan yang berlokasi di Desa Wringinanom, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo pada posisi geografis 114o 13'21.974" - 114o 15'0.545" E and 7o 42'7.099" - 7o 42'52.191" S. Sampel tanah diambil dari masing-masing petak menggunakan metode komposit, diikuti dengan analisis laboratorium sifat fisik dan kimia tanah. Data yang dikumpulkan, dianalisis menggunakan regresi linier berganda dan korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan tekstur tanah pada lokasi penelitian mempunyai kelas tekstur yang relatif ringan hingga sedang, yaitu: pasir (sand), lom klei berpasir (sandy clay loam), lom berpasir (sandy loam), dan lom berklei (clay loam). Kelas tekstur lom klei berpasir (sandy clay loam) dominan di lokasi penelitian. Nilai Indeks Plastisitas (IP) pada lokasi penelitian menunjukkan kriteria sangat rendah hingga sedang. Indeks Plastisitas (IP) dengan kriteria sangat rendah (0%) tidak plastis terdapat pada kelas tekstur pasir (sand)) pada lokasi tanaman kelapa dan semangka. Kelas tekstur lom klei berpasir (sandy clay loam) memiliki Indeks Plastisitas (IP) sedang (14,3%). Indeks Plastisitas (IP) pada kawasan penelitian lebih dipengaruhi Berat Jenis Partikel (BJP), kadar C-organik dan Natrium (Na) tanah. Analisis aktivitas klei pada kawasan penelitian menghasilkan mineral primer yang dominan: Quartz Mineral, Calcite, Mica (Muscovite), Kaolinite, Illite, dan Allophane. Jangka Olah (JO) memiliki nilai yang sangat rendah mulai dari 0,000 cm3 .cm-3 sampai sedang 0,111 cm3 .cm-3 . Nilai Persediaan Air Maksimum (PAM) yang tersedia berkisar antara 0,100 – 0,150 cm3 .cm-3 hingga 0,559 cm3 .cm-3 . Kadar air tanah yang tepat diperlukan untuk mendapatkan struktur yang sesuai bagi pertumbuhan akar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kandungan klei dalam tanah tidak mempengaruhi Indeks Plastisitas (IP) pada tanah dengan kelas tekstur ringan di daerah penelitian. Kelas tekstur tanah ringan juga menghasilkan nilai Jangka Olah (JO) sangat rendah hingga rendah, sehingga lebih sulit untuk mengatur kadar air tanah selama pengolahan untuk mendapatkan agregat yang sesuai. Persediaan Air Maksimum (PAM) pada kawasan penelitian berkisar sangat rendah hingga rendah. Nilai PAM tersebut membawa konsekuensi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air: irigasi harus diterapkan dengan waktu yang lebih sering.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dr. Ir. Cahyoadi Bowoen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectBatas Atterbergen_US
dc.subjectTekstur Tanahen_US
dc.subjectKetersediaan Air Tanahen_US
dc.subjectPlastisitas Tanahen_US
dc.titleKarakteristik Tekstur Tanah dan Implikasinya Terhadap Batas-Batas Atterbergen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
tugas akhir_Alauddin Nur Fattah.pdf
  Until 2027-06-28
2.55 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools