Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108014
Title: ”Evaluasi Kerentanan Gedung Terhadap Gempa Bumi dengan Metode Rapid Visual Screening (RVS)”
Authors: PRATAMA, Andhika Ronald Dwi
Keywords: GEMPA BUMI
METODE RAPID VISUAL SCREENING (RVS)
KERENTANAN GEDUNG
Issue Date: 14-Jul-2021
Publisher: Fakultas Teknik
Abstract: Gedung Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi merupakan salah satu gedung yang terletak di Jalan dr. Soebandi No. 124, Cangkring, Patrang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Gedung tersebut pernah mengalami keretakan pada dinding yang diakibatkan oleh gempa bumi berkekuatan 6,0 SR yang terletak di Nusa Dua Bali pada tanggal 16 Juli 2019. Oleh karenanya maka perlu dilakukan evaluasi gedung untuk mengantisipasi risiko kerentanan gedung terhadap gempa dengan metode Rapid Visual Screening (RVS) dari FEMA P-154 2015. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode analisis kualitatif dengan mengumpulkan beberapa data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan meliputi foto-foto kondisi Gedung RSD dr. Soebandi yang didapatkan melalui survei langsung. Sedangkan data sekunder yang digunakan yaitu berupa informasi occupancy gedung, gambar masterplan, data tanah, dan peta zonasi gempa. Data-data tersebut berfugsi sebagai pedukung untuk penilaian rapid visual screening. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yang pertama adalah perencanaan pra-lapangan yang berupa identifikasi lokasi dan mengumpulkan data-data sekunder yang dibutuhkan. Selanjutnya dilakukan pemilihan dan review formulir RVS berdasarkan wilayah gempa. Berdasarkan peta zona gempa yang ada pada SNI 1726-2019 dan pada Desain Spektra Indonesia didapatkan nilai percepatan respon spektral MCE periode pendek, redaman 5% (SS) = 0.8692g dan nilai percepatan respon spektral MCE pada periode satu detik, redaman 5% (S1) = 0.3892g sehingga diketahui bahwa Kota Jember termasuk pada wilayah gempa cukup tinggi. Oleh karena itu dipilih formulir RVS moderately high/cukup tinggi. Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan screening di Gedung RSD dr. Soebandi dilakukan dengan mengisi formulir level 1 untuk mengetahui final score. Dari hasil final score yang didapat, nantinya akan diketahui bahwa pelaksanaan screening dilanjutkan dengan menggunakan formulir level 2 atau tidak. Pada pengisian formulir level 1 didapatkan final score sebesar 3.9 atau lebih besar (>) dari 2, sehingga Gedung RSD dr. Soebandi dapat dikategorikan aman dan tidak berpotensi terjadi keruntuhan jika terjadi gempa. Dan dikarenakan memiliki final score ≤2, maka tidak perlu melakukan evaluasi pada formulir level 2. Final score yang didapatkan selanjutnya digunakan untuk mengetahui nilai potensi kerentanan dan didapatkan nilai sebesar 0.0126%, sehingga dapat diartikan bahwa gedung tersebut memiliki kemungkinan runtuh akibat gempa sebesar 0.0126%. Berdasarkan hasil tersebut maka tidak ada tindakan khusus yang diperlukan untuk mengantisipasi bahaya gempa, tetapi tindakan yang harus terus dilakukan adalah perawatan dan pemeliharaan gedung secara berkala untuk memperpanjang usia gedung dan untuk menjamin keselamatan pengguna yang berada didalamnya. Analisa bahaya komponen non-struktural dilaksanakan dalam tiga tahap berdasarkan acuan FEMA E-74 2011. Pada tahap pertama adalah melakukan survei inventarisasi non-struktural yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen nonstrukutral yang kemungkinan kurang memenuhi syarat hingga komponen yang berbahaya. Terdapat beberapa komponen non-struktural yang dianggap dapat membahyakan pengguna gedung seperti teralis pada void yang tidak ada bracing, plafond yang mengalami kerusakan, dna lainnya. Tahap yang kedua adalah mengidentifikasi bahaya seismik non-struktural yang bertujuan untuk menilai apakah terdapat komponen yang berpotensi bahaya bagi pengguna dan menyebabkan kerugian finansial jika terjadi gempa. Tahapan tersebut dilaksanakan dengan mengisi formulir yang ada pada FEMA E-74 dan terdapat beberapa komponen yang ditinjau pada formulir tidak ada pada gedung tersebut. Pada tahap yang ketiga dilakukan identifikasi tingkat risiko seismik nonstrukutral yang bertujuan untuk memberikan nilai pada komponen berdasarkan intensitas getaran.
URI: http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108014
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Andhika Ronald Dwi Pratama - 191910301156.pdf
  Until 2027-04-19
3.84 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools