Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107972
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSARI, Dewi Yunita-
dc.date.accessioned2022-06-28T02:21:06Z-
dc.date.available2022-06-28T02:21:06Z-
dc.date.issued2021-03-30-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107972-
dc.description.abstractRongga mulut merupakan port de entry pertama masuknya makanan. Penyakit yang terjadi di rongga mulut memberikan keluhan atau tanpa keluhan. Pengelolaan penyakit mulut biasanya disembuhkan dengan penggunaan obat-obatan NSAID yang dapat memberikan efek samping, sehingga perlu adanya bahan alami yang memiliki efek samping seminimal mungkin. Salah satu tanaman yang memiliki manfaat di bidang kesehatan adalah tanaman kakao (Theobroma cacao L.). Kulit buah kakao kaya akan kandungan polifenol yang memiliki potensi sebagai antioksidan alami, antiinflamasi, dan antibakteri. Salah satu syarat suatu biomaterial yang dapat digunakan dalam bidang kedokteran gigi adalah biokompatibel, non-toksik, dan tidak memiliki efek merugikan terhadap lingkungan biologis. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji sitotoksisitas ekstrak kulit buah kakao terhadap kultur sel primer fibroblas ligamen periodontal dengan metode MTT assay. Penggunaan uji sitotoksisitas pada kultur sel merupakan salah satu cara penetapan in vitro untuk mengetahui viabilitas sel terhadap bahan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak kulit buah kakao terhadap sel primer fibroblas ligamen periodontal. Metode ekstraksi yang digunakan adalah Homogenizer Ultrasonic. Uji sitotoksisitas MTT assay dilakukan pada kultur sel primer fibroblas ligamen periodontal dengan konsentrasi 1,56 µg/ml, 3,125 µg/ml, 6,25 µg/ml, 12,5 µg/ml, 25 µg/ml, 50 µg/ml, 100 µg/ml, dan 200 µg/ml. Kemudian, absorbansi dibaca menggunakan ELISA reader untuk melihat jumlah sel yang dinyatakan dalam optical density dan dikonversi dalam rumus viabilitas sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah kakao dengan konsentrasi 1,56 µg/ml, 3,125 µg/ml, 6,25 µg/ml, 12,5 µg/ml, 25 µg/ml, 50 µg/ml, 100 µg/ml dikategorikan sebagai bahan non-toksik karena persentase viabilitasnya lebih dari 90%, sedangkan konsentrasi 200 µg/ml dikategorikan sebagai bahan toksik karena persentase viabilitasnya 60% sampai 90%. Perhitungan nilai IC50 sebesar 61313,78 µg/ml. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah kakao merupakan biomaterial/bahan yang tidak toksik pada kultur sel primer fibroblas ligamen periodontal.en_US
dc.description.sponsorshipDr. drg. Iin Eliana Triwahyuni, M.Kes ; Dosen Pembimbing drg. Yani Corvianindya Rahayu, M.KGen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectekstrak kulit buah kakaoen_US
dc.subjectsel primer fibroblas ligamen periodontalen_US
dc.subjectuji sitotoksisitasen_US
dc.subjectIC50en_US
dc.titleUji Sitotoksisitas Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Terhadap Kultur Sel Primer Fibroblas Ligamen Periodontalen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
DEWI YUNITA SARI - 171610101010.pdf
  Until 2027-05-19
1.63 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools