Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107949
Title: Pengaruh Imunisasi Intranasal Epitop Protein Rrgb Streptococcus Pneumoniae Terhadap Konsentrasi Β – Defensin 2
Authors: SAPUTRA, Antonius Dwi
Keywords: Imunisasi
Intranasal Epitop Protein
Rrgb Streptococcus Pneumoniae
Konsentrasi Β
Konsentrasi Β
Issue Date: 12-Apr-2021
Publisher: Fakultas Kedokteran
Abstract: Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi pneumococcal disease seperti pneumonia, sinusitis, otitis media, sepsis, dan meningitis. Hingga saat ini pneumonia akibat S. pneumoniae masih menjadi masalah kesehatan di dunia dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Vaksin pneumokokus yang direkomendasikan yakni PPV23 (23- Valent Pneumococcal Polyssacharide Vaccine) dan PCV13 (13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine) masih belum efektif serta memiliki beberapa kekurangan. Salah satu kandidat vaksin yang menjanjikan adalah vaksin berbasis epitope protein RrgB Streptococcus pneumoniae. Untuk membuktikan potensi vaksin tersebut pada penelitian ini dilakukan imunisasi secara intranasal 5 epitope protein RrgB pada tikus Wistar untuk mengetahui kemampuan vaksin dalam menginduksi sistem imun mukosa. Salah satu respon imunitas mukosa yang penting terhadap infeksi S. pneumoniae adalah β-defensin 2. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental in vivo post-test only control group design dengan menggunakan 28 ekor tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan, dengan usia 12 – 16 minggu. Sampel secara acak dibagi menjadi 7 kelompok, K1 diimunisasi 40 μL PBS, K2 diimunisasi 2 μL CTB yang dilarutkan dalam 40 μL PBS dan K3 hingga K7 diberikan 2 μL CTB ditambah 20 µg lima jenis epitope protein RrgB S. pneumoniae berbeda yang dilarutkan dalam 40 μL PBS. Konsentrasi β defensin 2 diukur dengan menggunakan metode ELISA dan dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pada penelitian ini didapatkan rerata konsentrasi β-defensin 2 pada bilasan hidung tikus Wistar setelah tiga kali imunisasi intranasal secara berurutan epitope 1 sebesar 699,02 ± 31,31 pg/mL, adjuvan sebesar 650.23 ± 27.58 pg/mL, epitope 3 sebesar 640,71 ± 26,37 pg/mL, epitop 4 sebesar 633.05 ± 10.82 pg/mL, epitope 5 sebesar 631,47 ± 40,69 pg/mL, epitope 2 sebesar 613,94 ± 75,73 pg/mL, dan kontrol sebesar 396.19 ± 143.59 pg/mL. Hasil uji statistik Kruskall wallis didapatkan nilai p sebesar 0,018 (p<0,05) kemudian dilanjutkan uji Posthoc Mann Whitney menunjukan pemberian imunisasi intranasal epitope protein RrgB S. pneumoniae mampu meningkatkan konsentrasi β-defensin 2 pada mukosa hidung tikus Wistar secara sigifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Rerata konsentrasi β defensin 2 paling tinggi terjadi pada kelompok epitope 1 protein RrgB S. pneumoniae. Hasil ini menunjukan imunisasi intranasal epitope protein RrgB S. pneumoniae mampu meningkatkan konsentrasi β-defensin 2 dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan potensinya sebagai kandidat vaksin pneumokokus.
URI: http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107949
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ANTONIUS DWI SAPUTRA - 172010101076.pdf
  Until 2027-05-17
3.03 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools