Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/10792
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDwi Pramuji-
dc.date.accessioned2013-12-19T14:13:54Z-
dc.date.available2013-12-19T14:13:54Z-
dc.date.issued2013-12-19-
dc.identifier.nimNIM061910101084-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10792-
dc.description.abstractSeiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan bahan pengemas semakin meningkat. Plastik merupakan bahan kemasan yang sangat mudah untuk didapatkannya karena jenis pengemas plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu ringan, kuat dan ekonomis. Namun jenis pengemas tersebut memiliki kelemahan yaitu bersifat nonbiodegradabel sehingga dapat mencemari lingkungan. Edible film adalah lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan. Bahan dasar edible film merupakan bahan yang aman untuk dikonsumsi. Bahan utama pembentuk edible film adalah tepung tapioka, tepung protein kedelai dengan penambahan gliserol sebagai plastisizer serta air sebagai pelarut. Fungsi dari tapioka adalah sebagai karbohidrat, karena edibel film film yang akan dibuat merupakan edibel film jenis hidrokoloid maka bahan dasar yang digunakan terbuat dari karbohidrat atau dari protein atau menggunakan campuran dari keduanya. Pengadukan merupakan salah satu unit operasi untuk memperoleh campuran yang uniform dari dua macam atau lebih komponen dengan mendispersikan komponen yang satu dengan yang lainnya. Komponen dengan jumlah yang lebih besar yang disebut fase kontinyu, komponen dengan jumlah lebih kecil disebut fase terdispersi. Pengadukan tidak mempengaruhi umur simpan dari bahan pangan, akan tetapi biasanya ditujukan untuk meningkatkan eating quality. Hasil akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa parameter rasio kompresi dan suhu khususnya rasio kompresi yang ukuran 3,5 dan suhu 40˚C merupakan parameter yang mempunyai peranan penting dalam mendapatkan nilai nilai yang optimal. Untuk viii proses pengadukan yang lebih baik dilakukan pada suhu 40˚C dengan rasio kompresi 3,5 karena diatas suhu itu bahan sudah mengalami kerusakan ikatan atau sudah mengalami proses glatinisasi pada wktu proses pengadukan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910101084;-
dc.subjectPembutan Edibel Film Berbahan Dasar Tepung Tapiokaen_US
dc.titlePEMBUATAN EDIBEL FILM BERBAHAN DASAR TEPUNG TAPIOKA MENGGUNAKAN PROSES EKSTRUSIen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Dwi Pramuji_1.pdf1.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools