Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107215
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRUFAIDAH, Laili Nur-
dc.date.accessioned2022-06-23T02:14:07Z-
dc.date.available2022-06-23T02:14:07Z-
dc.date.issued2020-08-14-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107215-
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Ighfirlina Yaumil Akhda Finalisasi unggah file repositori tanggal 23 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractKurikulum 2013 berbasis kompetensi abad ke-21 dan pendidikan karakter. Kemandirian merupakan salah satu nilai utama dalam pendidikan karakter bangsa Indonesia dan keterampilan abad ke-21 merupakan visi pendidikan untuk menghadapi kemajuan teknologi serta mengembangkan berbagai kecerdasan peserta didik untuk mencapai potensi maksimal. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa model PBL (Problem Based Learning) mendorong peserta didik aktif, bertanggung jawab dan memecahkan masalah dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga dapat mempengaruhi kemandirian dan hasil belajar. Penelitian lain menunjukkan bahwa model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi memberdayakan peserta didik bahwa belajar adalah tanggung jawab individu, mendorong peserta didik aktif, termotivasi, dan dapat menggali pengetahuan secara mandiri serta mampu mengembangkan potensinya sehingga dapat mempengaruhi kemandirian dan hasil belajar peserta didik. Maka perlu peneliti melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan kedua model pembelajaran tersebut terhadap kemandirian dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran sejarah. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemandirian peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah?; (2) apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah?. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan model Pretest-Posttest, Nonequivalent MultipleGroup Design. Sampel yang digunakan berjumlah 68 peserta didik yaitu kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 di MAN 1 Jember. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji-t atau Independent Sample T-test. Hasil penelitian yang diperoleh: (1) Hasil uji-t posttest kemandirian diperoleh taraf signifikansi sebesar 0,00 (0,00 < 0,05) lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemandirian peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah; (2) Hasil uji-t posttest hasil belajar diperoleh taraf signifikansi sebesar 0,005 (0,005 < 0,05) lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah. Besarnya perbedaan rerata posttest kemandirian yang diperoleh sebesar -4.265 dan hasil belajar sebesar -4.706 nilai negatif menunjukkan bahwa kemandirian dan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen 2 yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi lebih baik dari kelas eksperimen 1 yang dibelajarkan dengan model PBL (Problem Based Learning), Kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan yang signifikan kemandirian dan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning) dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Self Directed Learning berbasis teknologi informasi pada mata pelajaran sejarah. Kemandirian dan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi lebih baik dari peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model PBL (Problem Based Learning). Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan pendidik dapat memanfaatkan model Self-Directed Learning berbasis teknologi informasi agar peserta didik menguasai materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan inisiatif untuk mencapai kemandirian dan hasil belajar yang optimal.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dr. Nurul Umamah, M.Pd Dosen Pembimbing anggota : Dr. Sumardi, M.Hum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectKurikulum 2013en_US
dc.subjectProblem Based Learningen_US
dc.subjectSelf-Directed Learningen_US
dc.titlePerbedaan Model PBL (Problem Based Learning) & Self-Directed Learning Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Sejarahen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Laili Nur Rufaidah-160210302044.pdf
  Until 2027-04-18
5.51 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools