Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107093
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorZHAHROH, Annisauz-
dc.date.accessioned2022-06-09T06:39:16Z-
dc.date.available2022-06-09T06:39:16Z-
dc.date.issued2022-03-04-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107093-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 9 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractKubis bunga (Brassica olaraceae L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak disukai masyarakat karena mudah diolah dan memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh.Penyakit utama yang menyerang tanaman kubis bunga yaitu busuk hitam, busuk lunak dan akar gada. Cara pengendalian OPT yang sering dilakukan petani yaitu dengan menggunakan pestisida kimia karena pengaplikasiannya dianggap mudah, akan tetapi dampak negatif lain dari penggunaan pestisida kimia yaitu dapat meninggalkan residu pada tanah yang berbahaya bagi mikroorganisme non patogen. Cara lain yang digunakan untuk mengatasi dampak negatif tersebut yaitu menggunakan tanaman pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman pendamping bawang merah pada tanaman kubis bunga terhadap keberadaan penyakit, insidensi penyakit dan keparahan penyakit.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari P1 (Kontrol), P2 (Bawang merah - Kubis bunga - Kubis bunga - Bawang merah) dan P3 (Bawang merah - Kubis bunga - Bawang merah - Kubis bunga - Bawang merah).Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan.Penelitian ini dilakukan di Desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember dan identifikasi penyakit dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember.Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata kemudian dilakukan uji BNJ pada taraf kepercayaan 5%.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan penyakit yang ditemukan pada lahan budidaya yaitu busuk hitam (Xanthomonas campestris) yang muncul pada 21hst dan 28st serta penyakit bercak daun muncul pada 35hst.Insidensi penyakit dan keparahan penyakit busuk hitam menunjukkan hasil berbeda tidak nyata, sedangkan insidensi dan keparahan penyakit bercak daun menunjukkan hasil berbeda nyata.Hal tersebut disebabkan oleh pemberian tanaman pendamping dan kondisi lingkungan abiotik (suhu dan kelembapan).en_US
dc.description.sponsorshipDr. Ir. Rachmi Masnilah, M. Si (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPolikulturen_US
dc.subjectKubis bunga (Brassica olaraceae L.)en_US
dc.subjectPengendalian OPTen_US
dc.titleInventarisasi Penyakit Tanaman Kubis Bunga dengan Pola Tanam Polikultur Bawang Merahen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Annisauz Zhahroh_Watermark.pdf
  Until 2027-04-17
2.81 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools