Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106957
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | SUTRISNO, Desi Kartika | - |
dc.date.accessioned | 2022-05-31T05:42:23Z | - |
dc.date.available | 2022-05-31T05:42:23Z | - |
dc.date.issued | 2022-02-16 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106957 | - |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 31 Mei 2022_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Peningkatan produksi kedelai utamanya pada lahan tercekam kekeringan dapat dilakukan melalui perbaikan teknik budidaya. Penggunaan jamur trichoderma diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah, pengendalian penyakit dan fungsi perakaran sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui dosis trichoderma yang terbaik, mengetahui tingkat cekaman kekeringan yang terbaik terhadap pertumbuhan fisiologi dan morfologi tanaman kedelai dan mengetahui interaksi dosis trichoderma dan tingkat cekaman kekeringan yang terbaik terhadap pertumbuhan fisiologi dan morfologi tanaman kedelai. Percobaan dimulai bulan Februari 2020 hingga Juni 2020 di rumah plastik buatan di Desa Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Analisis data di Laboratorium Laboratorium (Tanah, Perlintan dan Biosains) Politeknik Negeri Jember dan Laboratorium Pemuliaan Puslit Koka Jember. Percobaan ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial diulang empat kali. Faktor pertama adalah pemberian dosis Trichoderma harzianum dengan empat taraf yaitu: T0 (0 gram), T1 (20 gram), T2 (40 gram), dan T3 (60 gram) dan faktor kedua adalah cekaman kekeringan dengan tiga taraf yaitu: C1 (40%KL), C2 (60%KL) dan C3 (80%KL). Variabel pengamatan meliputi komponen vegetatif yaitu tinggi tanaman dan panjang akar. Komponen generatif meliputi jumlah bunga dan jumlah cabang produktif. Komponen fisiologi meliputi kerapatan stomata, kandungan prolin, berat basah akar, berat biomassa tanaman, jumlah bintil akar efektif dan laju pertumbuhan relatif. Komponen hasil meliputi jumlah polong, jumlah polong bernas, jumlah polong hampa dan berat biji. Komponen patogen tanaman yaitu skoring terhadap gejala serangan patogen tanaman kedelai. Hasil percobaan menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan terhadap komponen vegetatif, komponen generatif, komponen hasil serta komponen patogen tanaman, bahwa dosis trichoderma yang terbaik berpengaruh sebanyak 60 gram terhadap pertumbuhan fisiologi dan morfologi tanaman kedelai, tingkat cekaman kekeringan yang terbaik berpengaruh sebesar 60% KL terhadap pertumbuhan fisiologi dan morfologi tanaman kedelai serta interaksi dosis trichoderma dan tingkat cekaman kekeringan yang terbaik sebesar 40 gram trichoderma/ polybag + 60% KL berpengaruh terhadap pertumbuhan fisiologi dan morfologi tanaman kedelai. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Prof. Dr. Ir. Sri Hartatik, M.S. Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Parawita Dewanti M.P. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Pasca Sarjana, Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Trichoderma | en_US |
dc.subject | Tanaman Kedelai (Glycine Max) | en_US |
dc.subject | Kabupaten Jember | en_US |
dc.title | Peranan Trichoderma terhadap Pertumbuhan Fisiologi dan Morfologi Tanaman Kedelai (Glycine max) pada Kondisi Cekaman Kekeringan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | MT-Agronomy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
repository tesis.pdf Until 2027-05-13 | 1.69 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.