Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106942
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | JAMIL, Hikmatul Qomariyah | - |
dc.date.accessioned | 2022-05-31T02:28:16Z | - |
dc.date.available | 2022-05-31T02:28:16Z | - |
dc.date.issued | 2022-01-24 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106942 | - |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 31 Mei 2022_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Penyakit infeksi yang paling umum dan tersebar di seluruh dunia adalah infeksi cacing, walaupun jarang menyebabkan kematian, infeksi cacing dapat berdampak terhadap gizi, pertumbuhan fisik, mental, kognitif, dan kemunduran intelektual khususnya bagi anak-anak. Penggunaan antelmintik yang tersedia secara berulang dan tidak tepat telah menyebabkan perkembangan resistensi pada banyak spesies parasit di seluruh dunia, mendorong dilakukannya evaluasi terhadap tanaman obat yang memiliki sumber alternatif sebagai antelmintik salah satunya dengan pemanfaatan aktivitas antelmintik dari tanaman petai (Parkia speciosa Hassk). Berdasarkan latar belakang tersebut, pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan uji aktivitas antelmintik dengan metode mikrodilusi pada ekstrak biji petai terhadap Caenorhabditis elegans. Skrining fitokimia yang dilakukan pada ekstrak biji petai meliputi uji alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan polifenol. Pada uji aktivitas antelmintik, ivermectin digunakan sebagai kontrol positif, sedangkan DMSO 2% digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji petai mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, dan terpenoid. Hasil uji aktivitas antelmintik ekstrak biji petai berupa nilai persentasi kematian terhadap Caenorhabditis elegans. Nilai persentase kematian yang semakin besar menunjukkan kemampuan antelmintik yang semakin besar. Nilai persentase kematian oleh ekstrak biji petai terhadap C. elegans adalah sebesar 61,683% ±9,251. Keterulangan hasil uji dapat diterima karena sesuai dengan persyaratan pengujian berbasis sel yaitu nilai CV < 30%. Nilai persentase kematian ivermectin sebagai kontrol positif yaitu 100% dengan CV 0%. Efikasi ovisidal atau larvasida dari agen antelmintik efektif bila mencapai 90%, sehingga metode yang digunakan sudah benar. DMSO 2% sebagai pelarut tidak memberikan penghambatan terhadap pertumbuhan cacing C. elegans | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : apt. Ari Satia N S.F, GDipSc., MSc-res., PhD Dosen Pembimbing Anggota : apt. Bawon Triatmoko, S.Farm., M.Sc | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Farmasi | en_US |
dc.subject | Infeksi Cacing | en_US |
dc.subject | Antelmintik | en_US |
dc.subject | Petai (Parkia speciosa Hassk) | en_US |
dc.title | Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Metanol Biji Petai Parkia speciosa Hassk terhadap Caenorhabditis Elegans | en_US |
dc.type | Other | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Pharmacy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
doc.pdf Until 2027-05-31 | 849.1 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools