Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106719
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | PRASETIYO, Anggik Budi | - |
dc.date.accessioned | 2022-05-11T07:51:20Z | - |
dc.date.available | 2022-05-11T07:51:20Z | - |
dc.date.issued | 2022-04-16 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106719 | - |
dc.description.abstract | Pembelajaran merupakan proses penyampaian ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memberikan sesuatu yang bermakna bagi peserta didik dalam situasi formal yang difasilitasi oleh guru. Guru sebagai fasilitator pembelajaran tentu menggunakan tuturan pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Tuturan-tuturan yang dimunculkan dapat memiliki makna dan maksud yang berbeda. Hal ini dapat dikatakan bahwa guru telah menggunakan implikatur tuturan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi implikatur nonkonvensional, menginterpretasikan manfaat penggunaan implikatur nonkonvensional, dan memaparkan tanggapan peserta didik terhadap penggunaan implikatur nonkonvensional tuturan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kualitatif. Wujud data penelitian ini adalah kata-kata dalam tuturan guru dan konteks yang menyertainya. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Sejarah Indonesia dan Bahasa Indonesia. Tempat penelitian di SMA Negeri Arjasa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik simak, catat, rekam, dan wawancara. Setelah diurutkan dan diberi kode, data dianalisis dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Analisis data dilakukan untuk mengungkap wujud dan fungsi implikatur nonkonvensional, manfaat penggunaan implikatur nonkonvensional, dan memaparkan tanggapan peserta didik terhadap penggunaan implikatur nonkonvensional yang dilakukan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mengajar guru menggunakan implikatur nonkonvensional. Implikatur nonkonvensional yang digunakan dalam bentuk modus tuturan yang berbeda-beda. Wujud yang ditemukan ialah modus deklaratif, imperatif, dan interogatif. Implikatur nonkonvensional yang diwujudkan dengan modus deklaratif memiliki ciri, yaitu terdapat subjek (S) dan Predikat (P) sebagai penanda menyatakan sesuatu hal. Modus imperatif diwujudkan dengan menggunakan kata kerja yang biasanya juga diikuti dengan partikel ¬–lah atau –kan sebagai wujud perintah atau suruhan. Modus interogatif diwujudkan dengan membubuhkan pemarkah pertanyaan seperti apa, siapa, bagaimana, dan sebagainya. Selain itu, modus interogatif juga ditandai dengan penggunaan partikel –kah Selanjutnya, implikatur nonkonvensional yang dimunculkan oleh guru juga memiliki fungsi yang bervariasi. Pertama, berfungsi meminta atau menyuruh peserta didik untuk melakukan suatu hal. Kedua, implikatur yang berfungsi mengancam peserta didik agar tidak melakukan perbuatan atau aktivitas tertentu. Berikutnya, fungsi menasihati agar peserta didik mampu menjadi seseorang yang lebih baik. Keempat, fungsi menyindir peserta didik agar lebih peka dan sigap atas sesuatu hal. Terakhir, fungsi menegur peserta didik agar segera memperbaiki (mengubah) perilaku atau sikap yang kurang pantas. Fungsi-fungsi tersebut ditemukan dengan cara mengaitkan antara tuturan dengan konteks yang gayut di dalamnya. Selain itu, penggunaan implikatur oleh guru dilatarbelakangi oleh hal-hal tertentu, yaitu untuk memperhalus tuturan, melatih kepekaan, memunculkan kesan humor, dan memotivasi peserta didik. Motivasi guru untuk memperhalus tuturan agar peserta didik tidak tersinggung dengan ucapan guru. Guru juga termotivasi untuk melatih kepekaan peserta didik agar mampu tanggap dan sigap dalam menghadapi suatu permasalahan. Latar belakang penggunaan implikatur untuk memunculkan kesan humor dilakukan guna mencairkan suasana pembelajaran yang mulai terasa jenuh. Selanjutnya, guru menggunakan implikatur dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memotivasi peserta didik agar menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Peserta didik senang dengan penggunaan implikatur nonkonvensional oleh guru karena merasa dihargai. Rasa senang tersebut karena peserta didik secara umum telah memahami implikatur nonkonvensional yang digunakan oleh guru. | en_US |
dc.description.sponsorship | Prof. Dr. Sukarno, M.Litt. Prof. Dr. Bambang Wibisono, M.Pd. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Budaya | en_US |
dc.title | Implikatur Nonkonvensional Tuturan Guru dalam Pembelajaran di SMA Negeri Arjasa: Kajian Pragmatik | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | MT-Linguistic |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Tugas Akhir Repository.pdf Until 2027-04-27 | 1.07 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.