Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106420
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPANGESTU, Randi Wijaya-
dc.date.accessioned2022-04-18T02:51:50Z-
dc.date.available2022-04-18T02:51:50Z-
dc.date.issued2022-01-28-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106420-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 18 April 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractBuncis menjadi salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Umumnya buncis dikonsumsi dalam bentuk polong segar, biji kering, kecambah, maupun daun mudanya. Pada tahun 2016 hingga 2018, produksi buncis nasional mengalami fluktuasi. Tahun 2016 terjadi penurunan dari 26.076 ton menjadi 25.084 ton dan pada tahun 2018 naik menjadi 25.965 ton. Penyebab menurunnya produksi adalah keterbatasan lahan yang kondisinya tidak sesuai dengan lingkungan tumbuh buncis akibat penggunaan pupuk anorganik secara massif. Penggunaan pupuk buatan (anorganik) secara terus menerus dapat menipiskan ketersedian unsur-unsur mikro yang ada didalam tanah. Kombinasi pemberian pupuk anorganik dan pupuk hayati dinilai mampu mendukung tingkat produktivias tanaman Buncis. Pupuk hayati juga mampu menghemat penggunaan pupuk kimia sebesar 50-60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati bioboost dan pupuk ZA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Buncis. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2020 di lahan sawah Desa Klurahan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Percobaan dilakukan secara faktorial dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian konsentrasi Bioboost terdiri dari 3 taraf yaitu B0: kontrol (tanpa Bio-Boost), B1: 20 ml Bioboost/L air, B2: 40 ml Bio-boost/L air dan faktor kedua pemberian dosis pupuk ZA terdiri dari 3 taraf yaitu Z0: kontrol (tanpa pupuk ZA) , Z1: 7,5 gr/tan, Z2: 15 gr/tan. Adapun variabel yang diamati meliputi : tinggi tanaman, panjang akar, volume akar, berat kering tanaman, berat basah tanaman, total polong per perlakuan, dan berat polong. Data yang diperoleh dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan analisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh yang nyata diantara perlakuan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Interaksi konsentrasi pupuk hayati Bioboost dan dosis pupuk ZA menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman. Kombinasi terbaik pada panjang akar buncis pada perlakuan B2Z1 (Bioboost 40ml/l dan ZA 7,5 g/tan) dan kombinasi terbaik pada volume akar buncis pada perlakuan B1Z2 (Bioboost 20 ml/l dan ZA 15 g/tan). (2) Konsentrasi pupuk hayati Bioboostr (B) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman. (3) Dosis pupuk ZA (Z1) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Ir. Setiyono, M.Pen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectTanaman Buncisen_US
dc.subjectPupuk Hayatien_US
dc.subjectPupuk ZAen_US
dc.subjectPertumbuhan Tanamanen_US
dc.titleAplikasi Pupuk Hayati (Biofertilizer) dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)en_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Naskah Skripsi Repository.pdf
  Until 2027-04-18
1.61 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools