Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106236
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAPRILIA, Rizqi Aji-
dc.date.accessioned2022-04-07T05:39:45Z-
dc.date.available2022-04-07T05:39:45Z-
dc.date.issued2022-01-05-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106236-
dc.description.abstractInformed consent merupakan persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh pasien guna peningkatan mutu pelayanan. Rumah Sakit Graha Medika adalah rumah sakit tipe C yang telah melakukan penilaian mutu oleh Komite Mutu Rumah Sakit salah satunya mutu kelengkapan informed consent adalah 100%. Pelaksanaan penulisan informed consent di RS Graha Medika pada Triwulan III tahun 2020 sejumlah 11,14%, 26,90%, dan 41 %. Angka ketidaklengkapan informed consent yang terus naik ini artinya kelengkapan pengisian informed consent belum tercapai (Oktavia et al, 2020). Kendala yang dialami oleh dokter terkait waktu dan pengisian kelengkapan ini dapat menjadi beban tersendiri jika pasien banyak sehingga pengisian tertunda dan terjadi penumpukan. Dampak dari ketidaklengkapan pengisian informed consent adalah pada kualitas dan mutu rekam medis, serta jaminan kepastian hukum pasien, tenaga kesehatan maupun rumah sakit (Oktavia et al, 2020). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor penyebab ketidaklengkapan informed consent dalam menunjang mutu rekam medis di Rumah Sakit Graha Medika Banyuwangi. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancang bangun penelitian cross sectional. Lokasi penelitian berada di Rumah Sakit Graha Medika Banyuwangi dengan waktu 4 bulan. Populasi dalam penelitian adalah formulir informed consent Triwulan IV tahun 2020 sejumlah 722 formulir dengan sampel sejumlah 258 formulir informed consent dan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Unit analisis menggunakan dokter sebanyak 30 dokter. Sumber data yaitu data primer berupa kuesioner dan data sekunder berupa checklist ketidaklengkapan formulir informed consent. Variabel bebas adalah faktor individu (kemampuan, latar belakang keluarga, pengalaman, umur, jenis kelamin), faktor psikologis (persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi), faktor organisasi (sumber daya dan kepemimpinan) dan variabel terikat yaitu ketidaklengkapan informed consent. Analisis data menggunakan univariat, bivariat menggunakan uji Rank Spearman dengan software SPSS dan multivariat menggunakanConfirmatory Factors Analysis (CFA) dengan software SmartPLS 3.0. Hasil identifikasi ketidaklengkapan informed consent sebesar 83% dalam tingkat ketidaklengkapan 0-20% artinya kelengkapan sangat baik dan dapat mencerminkan salah satu profesionalisme dalam pelayanan kesehatan. Hasil identifikasi kemampuan dalam kategori sangat mampu, latar belakang dalam kategori keluarga lengkap, pengalaman dalam kategori baru, umur dengan kategori dewasa awal dan akhir, dan jenis kelamin sebesar 62,4% laki-laki. Distribusi frekuensi masing-masing indikator diketahui sebagian besar berada dalam kondisi yang positif, sedangkan fakta dari penelitian menyebutkan hal yang berbeda dari teori yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan seluruh indikator dari faktor individu (kemampuan, latar belakang, pengalaman, umur, dan jenis kelamin) tidak memiliki hubungan dengan ketidaklengkapan informed consent dikarenakan adanya faktor lain yang lebih kuat berpengaruh terhadap individu dokter dalam melengkapi informed consent adalah tingginya rutinitas aktivitas dokter di beberapa tempat berakibat menurunkan perhatian pada pengisian kelengkapan informed consent (Ramadani, 2017). Identifikasi indikator persepsi, kepribadian, belajar dan motivasi dalam kategori sangat baik, serta sikap dengan kategori baik. Identifikasi indikator sumber daya dalam kategori sangat mendukung dan kepemimpinan dalam kategori sangat baik. Analisis bivariat didapatkan hasil indikator sumber daya memiliki hubungan dengan ketidaklengkapan informed consent dengan nilai 0.005. Analisis multivariat didapatkan hasil faktor organisasi memiliki hubungan dengan ketidaklengkapan informed consent dengan nilai 0.001. Hasil penelitian secara tabulatif bahwa sebesar 51.2 % bahwa sumberdaya di sangat mendukung tersedianya informed consent yang lengkap. Sumberdaya yang terangkum dalam man, money, methoden_US
dc.description.sponsorshipDr.rer.biol.hum. dr. Erma Sulistyaningsih, M.Si., GCert.AgHealthMed (Pembimbing I) Dr. Leersia Yusi Ratnawati, S.KM. M.Kes.(Pembimbing II)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectInformed Consenten_US
dc.subjectRekam Medisen_US
dc.titleAnalisis Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Informed Consent dalam Menunjang Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit Graha Medika Banyuwangien_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:MT-Sciences of Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
TESIS FIX.pdf
  Until 2027-04-07
1.89 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.