Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106145
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorYULIATI, Lilis-
dc.contributor.authorWILANTARI, Regina Niken-
dc.date.accessioned2022-04-06T03:49:44Z-
dc.date.available2022-04-06T03:49:44Z-
dc.date.issued2014-10-30-
dc.identifier.govdocKODEPRODI820201#Magister Ilmu Ekonomi-
dc.identifier.govdocNIDN0018076902-
dc.identifier.govdocNIDN0013097403-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106145-
dc.description.abstractIndustri gula di Indonesia pada umumnya hanya berkonsentrasi pada produk utama yaitu gula, sedangkan produk pendamping (by product) yang berupa ampas, tetes serta pengembangan produk pendamping belum ditangani secara optimal. Masih belum terintegrasinya penanganan produk utama dan pendamping, serta masih relatif kecilnya peran industry gula dalam pengembangan dan atau diversifikasi produk dari produk pendamping tersebut menyebabkan nilai tambah yang tinggi, tidak diperoleh dari produk pendamping. Penanganan kedua hal tersebut (main product dan by product) secara terpadu dan terintegrasi dalam satu sistem produksi akan memperkuat daya saing industry gula nasional. Dengan dilakukan perhitungan nilai tambah pada masing-masing produk derivate, diharapkan diketahui produk derivate apa yang potensial memberikan keuntungan lebih bagi keuntungan Pabrik Gula (PG). Jika PDT yang dihasilkan memberikan nilai ekonomis/nilai tambah yang besar, bukan saja keuntungan PG yang bertambah,tapi juga keuntungan petani yang mempunyai lahan karena ikut andil dalam menyumbangkan tebunya, begitu pula pekerjapekerja yang terlibat didalamnya karena untuk menghasilkan PDT diperlukan campur tangan pekerja-pekerja untuk proses lebih lanjut. Jika pekerja yang terlibat lebih banyak, maka pendapatan yang diperoleh pekerja juga maningkat dan pada gilirannya akan meningkatkan dampak pada perekonomian wilayah di sekitar PG berada. Di sisi lain penerapan teknologi melalui peta yang ada dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografi (SIG) juga memudahkan stakeholder untuk mengambil keputusan dan kebijakan yang terkait dengan pengembangan PDT. Dengan diimlementasikannya SIG, diharapkan PDT semakin meningkat, sehingga Indonesia akan lebih siap menghadapi persaingan utamanya dalam hal perdagangan tebu dan produk turunaannya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 yang akan datang.en_US
dc.publisherh NCFB Towards a New Indonesia Business Architectureen_US
dc.subjectPDTen_US
dc.subjectPGen_US
dc.subjectPetanien_US
dc.subjectSIGen_US
dc.titleImplementasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Peningkatan Produk Derivat Tebu dalam Menyongsong Asean Economic Communityen_US
dc.typeArticleen_US
Appears in Collections:LSP-Conference Proceeding

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FEB_PROSIDING_LILIS YULIATI_IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG).pdf1.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.