Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106100
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorYULIATI, Lilis-
dc.date.accessioned2022-04-04T01:22:39Z-
dc.date.available2022-04-04T01:22:39Z-
dc.date.issued2012-
dc.identifier.govdocKODEPRODI820201#Magister Ilmu Ekonomi-
dc.identifier.govdocNIDN 0018076902-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106100-
dc.description.abstractSecara empiris, konsep pola PII mulai dikembangkan tahun 1980-an di negara-negara industri modern yang notabene memiliki faktor endowment relatif sama, yaitu cenderung padat modal. Konsep pola PII kemudian diadopsi negara-negara sedang berkembang yang secara konseptual juga memiliki kesamaan faktor endowment, yaitu cenderung padat tenaga kerja. Intensitas PII akan semakin tinggi apabila negara yang terlibat dagang adalah kelompok negara yang melakukan integrasi ekonomi (ASEAN). Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran intensitas PII antara Indonesia ASEAN-4, serta untuk memperoleh bukti empirik, menguji dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas PII Indonesia dengan ASEAN-4, sehingga penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan mengambil keputusan untuk memberlakukan pola PII sebagai salah satu cara untuk mengatasi instabilitas ekspor Indonesia akibat aktivitas ekonomi mitra dagang besar. Penelitian ini menggunakan metode Indeks Grubel-Lloyd dan analisis panel data. Hasil analisis data pertama, PII manufaktur Indonesia ke pasar ASEAN-4 periode 1985 - 2009 berdasarkan kode SITC cenderung mengalami pergeseran. Komoditi yang sebelumnya indeksnya tinggi pada tahun berikutnya menurun. Share intensitas PII antara Indonesia dengan ASEAN-4 masuk dalam kategori non-PII karena indeksnya < 40%; kedua, intensitas PII manufaktur didasarkan kode ISIC sudah masuk dalam kategori PII karena indeksnya sudah ≥ 40%, tepatnya 47,65% dan sisanya 52,35% berkategori non-PII, serta ketiga, estimasi model ekonometrik dengan metode FEM diperoleh hasil, yaitu intensitas tenaga kerja menunjukkan positif tidak signifikan, struktur pasar positif signifikan, skala ekonomi positif tidak signifikan, diferensiasi produk positif signifikan, dan dummy integrasi ekonomi positif signifikanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabayaen_US
dc.subjectperdagangan intra-industrien_US
dc.subjectstruktur pasaren_US
dc.subjectskala ekonomien_US
dc.subjectdiferensiasi produken_US
dc.titleCorrection Of Empirical Intra-Industry Trade Pattern In Under Developing Countries: Sebagai Solusi Dampak Krisi Global di Indonesiaen_US
dc.typeBooken_US
Appears in Collections:LSP-Books

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
FEB_CORRECTION OF EMPIRICAL_LILIS YULIATI_JURNAL.pdf1.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.