Pengembangan Komunitas dalam Mewujudkan Lingkungan Ramah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) (Studi Kasus di Yayasan Peduli Kasih ABK Surabaya)

Abstract

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan keterbatasan secara fisik, mental, intelektual, sosial maupun emosional. Keterbatasan yang dimiliki dapat berpengaruh terhadap proses berkembang di masyarakat. Anak berkebutuhan khusus sebagai salah satu bagian dari kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial perlu memperoleh perhatian lebih terkait pemenuhan hak-hak serta kebutuhan dalam proses melaksanakan fungsi sosialnya, karena keterbatasan yang dimiliki menjadi penghambat dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut dibanding dengan anak nondisabilitas. Permasalahan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, khususnya bagi anak-anak rentang usia 0-14 tahun yang berkebutuhan khusus adalah kondisi lingkungan yang belum ramah terhadap mereka. Fenomena tersebut tentunya memerlukan penanganan serius. Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus merupakan sebuah lembaga non-profit yang bergerak di bidang pemberdayaan bagi keluarga anak berkebutuhan khusus secara gratis dan berbasis di Surabaya. Yayasan Peduli Kasih berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak berkebutuhan khusus di wilayah Kecamatan Mulyorejo Surabaya melalui penyediaan layanan dan penyelenggaraan kegiatan yang dapat membantu keluarga dengan anak berkebutuhan khusus, masyarakat, dan fasilitas kesehatan untuk mengoptimalisasi deteksi dini dan penanganan dasar bagi anak berkebutuhan khusus. Melalui sinergitas antara warga masyarakat dengan orang tua dan anak, secara perlahan yayasan ini mampu menggeser stigmatisasi, diskriminasi, eksploitasi, dan pelabelan terhadap penyandang disabilitas. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif studi kasus. Penelitian ini menggunakan informan pokok dan sekunder dengan menggunakan teknik penentuan informan berupa purposive, serta lokasi penelitian ditetapkan dengan menggunakan teknik purposive. Sumber data atau informasi di lapangan diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentas. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Konsep dan teori yang digunakan dalam memperkaya khasanah kajian penelitian antara lain, Konsep Pengembangan Komunitas, Konsep Kota Layak Anak, Konsep Lingkungan Ramah Anak Berkebutuhan Khusus, dan Konsep Anak Berkebutuhan Khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai aktvitas mewujudkan lingkungan ramah anak berkebutuhan khusus yang diinisiasi oleh Yayasan Peduli Kasih ABK mulai dari diskusi kelompok, menghimpun partisipasi ABK dan keluarga, sosialisasi, assesment dan konsultasi psikologis bagi ABK dan keluarga, viii pelatihan bagi kader dan tenaga kesehatan, hingga pendampingan minat dan bakat bagi ABK dan orang tua secara utuh dapat dimaknai sebagai upaya pengembangan komunitas, karena kesadaran dan kepedulian komunitas tumbuh melalui adanya partisipasi seluruh komponen masyarakat yaitu pemerintah lokal, tenaga kesehatan setempat, komunitas warga, dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus untuk mewujudkan suatu perubahan dengan mendayagunakan sumber yang berasal dari komunitas sehingga timbul kemandirian.