Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/104247
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Nurtanto, Dwi | - |
dc.contributor.advisor | Krisnamurti | - |
dc.contributor.author | TRIKANADA, Mawan | - |
dc.date.accessioned | 2021-04-20T02:46:13Z | - |
dc.date.available | 2021-04-20T02:46:13Z | - |
dc.date.issued | 2020-01-12 | - |
dc.identifier.nim | 171910301104 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104247 | - |
dc.description.abstract | Berkembangnya bangunan tinggi dan memanjang di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya kebutuhan akan ruang sedangkan lahan mengalami kelangkaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan struktur bangunan tinggi dan juga memanjang adalah pada kekuatan struktur dari bangunan itu. Seperti yang diketahui Indonesia merupakan negara yang sering mengalami gempa dikarenakan letak geografisnya. Dalam suatu struktur bangunan, kekuatan dan ketahanan struktur dari bangunan untuk menahan beban akibat gempa, beban hidup dan juga beban struktur itu sendiri menjadi masalah yang tidak bisa dianggap remeh. Hal tersebut memerlukan perhitungan dan pemahaman yang mendalam dalam mendesain suatu bangunan Gedung Parkir bertingkat Universitas Airlangga Kampus B Surabaya merupakan bangunan bertingkat 10 lantai yang dalam pembangunannya dibagi menjadi 2 tahap dimana tahap pertama dikerjakan dari lantai 1 sampai dengan lantai 7 dan untuk tahap kedua lantai 8 sampai dengan 10 yang terletak di Jalan Airlangga No. 46 Surabaya dengan luas bangunan ± 36.340 m2. Pada denah bangunan gedung pakir bertingkat kampus Universitas Airlangga B mempunyai bentuk bangunan yang panjang dan mempunyai layout dengan panjang arah X dua kali panjang arah Y yang mengharuskan adanya dilatasi. Pemilihan jenis dilatasi pada bangunan juga akan mempengaruhi kekuatan struktur itu sendiri dimana pada gedung parkir ini jenis dilatasi yang digunakan adalah dilatasi balok kantilever. Mungkin banyak pertimbangan sehingga pada gedung parkir ini menggunakan dilatasi balok kantilever akan tetapi kebanyakan gedung menggunakan dilatasi 2 kolom karena dilatasi balok kantilever sendiri biasanya digunakan pada bangunan jembatan. Untuk mengetahui perilaku struktur yang terjadi pada bangunan, dilakukan pemodelan melalui program bantu struktur dengan pemodelan pertama yaitu bangunan eksisting dan pemodelan kedua yaitu bangunan dengan dilatasi 2 kolom. Data yang digunakan pada pemodelan ini yaitu data dimensi struktur, lokasi gedung, jumlah, luas, dan tinggi gedung, serta sistem struktur yang digunakan. Sedangkan untuk perencanaan dilatasi dan beban gempa menggunakan peraturan terbaru yaitu SNI 03-2847-2019 dan SNI 03-1726-2019. Berdasarkan analisis dengan program bantu struktur perilaku struktur yang terjadi pada dua pemodelan gedung yang dimana pada pemodelan 1 bangunan menggunakan dilatasi balok kantilever sedangkan untuk pemodelan 2 bangunan menggunakan dilatasi 2 kolom yaitu bangunan dengan dilatasi 2 kolom mempunyai keunggulan dalam hal gaya axial kolom, gaya geser kolom dan gaya geser balok lalu pada simpangan antar lantai nilainya baik dari arah x maupun arah y pada bangunan dilatasi balok kantilever maupun bangunan dilatasi 2 kolom tidak melebihi simpangan ijin bangunan dan terjadi rata-rata penurunan pada bangunan jika direncanakan dengan dilatasi 2 kolom yaitu pada gaya axial kolom 31,85 untuk kolom A dan 31,4 untuk kolom B, gaya geser pada kolom A sebesar 54,27 dan kolom B sebesar 0,3, gaya geser balok kolom A sebesar 18,61 dan kolom B sebesar 35,11. Dari segi efektivitas lainnya yaitu pada perencanaan bangunan dengan dilatasi balok kantilever membutuhkan balok B3 pada area dilatasinya sedangkan pada bangunan dengan dilatasi 2 kolom tidak membutuhkan balok B3 pada area dilatasi hal ini mengakibatkan terjadinya penghematan volume beton dan tulangan jika bangunan ini direncanakan dengan dilatasi 2 kolom. Dimana didapatkan penghematan penghematan volume beton sebesar 42,08 m3 dan tulangan 282,47 buah D 16 ulir dan 306,49 buah D 12 polos pada bangunan yang direncanakan dengan dilatasi 2 kolom. Dilihat dari banyaknya keunggulan bangunan dengan dilatasi 2 kolom lebih efektiv dalam menahan gaya gempa yang terjadi pada bangunan yang mempunyai bentuk memanjang | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS TEKNIK | en_US |
dc.subject | Bangunan tinggi | en_US |
dc.subject | Bangunan memanjang | en_US |
dc.title | Analisis Perbandingan Efektivitas Penggunaan Dilatasi Balok Kantilever Dan Dilatasi 2 Kolom Pada Proyek Gedung Parkir Bertingkat Kampus B Universitas Airlangga | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.prodi | TEKNIK SIPIL | - |
dc.identifier.kodeprodi | 1910301 | - |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
MAWAN TRIKANADA - 171910301104.pdf | 3.2 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools