Hubungan Orientasi Masa Depan dengan Stres Remaja di Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan

Abstract

Masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa dengan terjadinya perubahan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang cepat disebut sebagai masa remaja. Periode tumbuh kembang memiliki tahapan tersendiri tetapi pada laki-laki maupun perempuan di masa remaja ini sering menjadi masalah yang tidak gampang teratasi. Masa remaja atau dewasa awal ini individu mempunyai ide dan rencana mengenai masa depan sesuai dengan tugas perkembangannya. Dalam proses perkembangan remaja akan berkembang mengenai psychosexual, ikatan dengan orang tua dan cita-citanya. Akan tetapi, pengasuhan dan dukungan dari orang tua tidak didapatkan semua remaja dalam melewati masa perkembangannya. Seperti ditinggalkan orang tua hingga keterbatasan ekonomi salah satu faktor penyebab remaja tinggal dilingkungan lembaga sosial salah satunya panti asuhan. Panti asuhan memiliki tujuan utama yang ingin dicapai yaitu menciptakan anak asuh yang mampu hidup mandiri di tengah masyarakat, memiliki hubungan sosial yang baik dilingkungan panti asuhan maupun masyarakat luas serta mempersiapkan anak untuk mewujudkan cita-citanya di masa yang akan datang. Remaja yang hidup dalam keadaan lingkungan seperti itu sangat diperlukan untuk memiliki orientasi terkait masa depan yang positif. Orientasi masa depan adalah cara pandang individu untuk memandang masa depan yang tergambar melalui pandangan, harapan, minat, motif, serta ketakutan individu terkait masa depan. Dari permasalahan sulitnya menentukan masa depan dan apa yang akan dilakukan setelah remaja keluar dari panti asuhan, hal itu akan memicu remaja di Panti Asuhan untuk mulai memikirkan masa depannya dan menyusun rencana untuk mewujudkan masa depannya. Pada usia remaja beban dan tanggung jawab yang dimiliki jika tidak mampu untuk diatasi dapat menimbulkan gangguan emosional seperti depresi,